Otomotif / Motor
Senin, 08 Desember 2025 | 16:52 WIB
Ilustrasi motor yang elewati genangan air hujan. (Google AI Studio)
Baca 10 detik
  • Deteksi dini motor bekas banjir lewat endapan lumpur tersembunyi, karat, dan suara mesin kasar.
  • Waspadai unit tahun muda harga miring yang hanya dipoles luarnya saja.
  • Tips inspeksi mandiri area kelistrikan dan lampu untuk hindari kerugian jutaan rupiah.

Suara.com - Tergoda harga miring motor bekas tahun muda memang wajar, namun waspadalah jika unit tersebut ternyata bekas terendam banjir.

Jangan sampai niat berhemat jutaan rupiah justru berujung boncos karena biaya perbaikan komponen vital yang tak terlihat mata telanjang.

Membeli motor bekas memang menjadi solusi cerdas bagi kaum mendang-mending yang ingin kendaraan siap pakai tanpa inden.

Selisih harga motor bekas tahun muda (1-2 tahun) bisa terpaut hingga Rp 5 juta lebih murah dibandingkan unit barunya.

Namun, Anda wajib jeli karena banyak pedagang nakal yang hanya memoles tampilan luar motor bekas banjir agar terlihat gress seperti baru.

Kerusakan akibat air banjir, terutama air laut atau lumpur pekat, seringkali bersifat "bom waktu" yang akan meledak di kemudian hari.

Kerusakan internal mesin dan kelistrikan jauh lebih sulit dideteksi dibandingkan lecet pada bodi.

Warga mendorong kendaraannya yang mogok saat melintasi banjir rob di Muara Angke, Jakarta, Jumat (5/12/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Untuk itu, lakukan inspeksi mendalam dengan 7 langkah teknis berikut ini sebelum Anda menyerahkan uang:

1. Intip Bagian Kolong Motor

Baca Juga: 4 Rekomendasi Kunci Ganda Motor Terbaik, Maling Dijamin Tak Mampu Jebol

Langkah pertama paling mudah adalah berjongkok dan memeriksa area kolong mesin atau sasis bawah.

Motor yang pernah berendam biasanya menyisakan endapan lumpur yang sangat sulit dihilangkan 100% meski sudah dicuci steam.

Perhatikan sudut-sudut sempit di area standar tengah atau crankcase bawah.

2. Cek Balik Bodi Cover

Jangan ragu untuk sedikit mengintip bagian dalam cover bodi plastik yang tertutup.

Pedagang biasanya hanya membersihkan bagian luar, namun sering luput membersihkan sisi dalam bodi.

Jika ada bercak kecokelatan atau residu tanah kering di sana, Anda patut curiga.

3. Inspeksi Reflektor Lampu

Komponen ini adalah saksi bisu yang paling jujur.

Perhatikan mika lampu depan (headlamp) dan lampu belakang (stoplamp) dengan seksama.

Uap air banjir seringkali meninggalkan bercak air, embun abadi, atau bahkan endapan pasir halus di dalam batok lampu yang sulit dibersihkan tanpa dibongkar.

4. Teliti Sambungan Bodi Plastik

Sambungan antar part bodi atau body panel seringkali dianggap sepele.

Padahal, celah sempit antar sambungan ini adalah tempat favorit lumpur mengendap dan mengering.

Gunakan senter HP Anda untuk melihat apakah ada garis tanah di sela-sela sambungan tersebut.

5. Bongkar Celah Kabel dan Soket

Ini adalah bagian paling krusial yang berkaitan dengan "nyawa" motor modern.

Periksa ikatan kabel (cable ties), soket-soket kelistrikan, hingga celah komponen kecil di balik jok.

Endapan lumpur di area soket tidak hanya menandakan bekas banjir, tapi juga potensi korosi yang bisa bikin motor mogok mendadak.

6. Deteksi Karat Tidak Wajar

Motor yang terendam air dan lumpur dalam waktu lama akan mengalami proses oksidasi yang cepat.

Periksa baut-baut mesin, as roda, dan komponen logam lainnya.

Jika motor tahun muda sudah memiliki karat yang merata di banyak titik, besar kemungkinan unit tersebut adalah korban banjir.

7. Dengarkan Suara Mesin

Nyalakan mesin dan dengarkan dengan seksama saat idle (langsam) maupun saat digas.

Suara mesin yang terdengar kasar atau ngelitik bisa menjadi indikasi adanya pasir atau air yang sempat masuk ke ruang bakar dan mengganggu pelumasan.

Jika suara mesin sudah tidak halus, sebaiknya tinggalkan unit tersebut dan cari opsi lain demi keamanan dompet Anda.

Load More