Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya menyebut sektor tunggal putra Indonesia harus dibenahi jika ingin mengejar ketertinggalan dari sektor lain, terutama ganda putra.
Hal itu dikatakan Candra usai mendengar seluruh wakil tunggal putra Indonesia gagal bersaing di Kejuaraan Dunia 2018. Indonesia sendiri mebawa tiga wakil dari sektor tunggal putra ke turnamen yang berlangsung di Nanjing, Cina.
Jika di babak pertama Jonatan Christie secara mengejutkan dipulangkan wakil Malayisa, Daren Liew dua gim langsung, 12-21, 16-21.
Di babak kedua yang berlangsung Rabu (1/8/2018), dua wakil lainnya, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto juga gagal melangkah ke babak 16 besar.
Anthony dikandaskan wakil Jepang, Kenta Tsuneyama dengan skor 21-17, 21-13. Sementara Tommy Sugiarto takluk dari wakil Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, dengan skor 21-14, 21-15.
"Pembinaan di sektor tunggal putra harus digembleng, atau jika perlu diganti pelatihnya. Itu boleh dicoba karena selama ini kita bisa lihat prestasi mereka gitu-gitu saja," kata Candra Wijaya saat ditemui di Hall Daihatsu Candra Wijaya Internasional Badminton Center, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (1/8/2018).
Candra menilai, PBSI selaku federasi cabang olahraga bulutangkis Indonesia harus bertindak lebih tegas. Setiap pelatih yang tidak mencapai target harus segera dievaluasi.
"Secara profesional, seorang pelatih harus diberi target juga oleh PBSI, itu penting. Kalau memang sektor pelatih perlu di ganti ya harus dilaksanakan. Saya bukan bermaksud ikut campur, ini hanya saran," jelas peraih All England 2003 bersama Sigit Budiarto.
Hasil minor yang diraih tunggal putra di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 bukanlah hal baru. Sebab, di Indonesia Open 2018 yang berlangsung awal Juli lalu, tunggal putra Merah-Putih juga gagal menunjukkan penampilan terbaik.
Baca Juga: Luar Biasa! Salah Temui Pengungsi Suriah di Sela Jadwal ICC
"Untuk sektor tunggal saat ini bukan masalah menang kalah sebenarnya. Tapi para pemain muda yang ada harus didukung, karenanya sistem pembinaan kita harus lebih diperbaiki," tukasnya.
Berita Terkait
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Indonesia International Challenge 2025: 7 Tunggal Putra Tuan Rumah Melaju ke Perempat Final
-
Alwi Farhan Siap Tempur Hadapi Wang Tzu Wei di 16 Besar Kumamoto Masters 2025
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Ubed Susul Alwi Farhan, Tambah Amunisi Indonesia di Babak Utama Kumamoto Masters 2025
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Tersingkir dari Australia Open 2025, Jonatan Christie Akui Main Jelek dan Tak Berkembang
-
Francesco Bagnaia Dapat Feeling Positif di Valencia, Meski Hasil Musim 2025 Mengecewakan
-
Australian Open 2025: Jonatan Christie Tumbang, 11 Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga