Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono mengaku rindu melihat sektor tunggal putra dan putri Indonesia meraih gelar bergengsi seperti Olimpiade. Ia berharap kondisi kering prestasi saat ini bisa segera berakhir.
Sektor tunggal putra dan putri Indonesia sudah lama paceklik gelar. Terutama pada turnamen-turnamen elite seperti All England dan Olimpiade.
Para Arjuna dan Srikandi Merah Putih seakan tak mampu mengulangi torehan prestasi para pendahulunya.
Di kejuaraan All England, kedua sektor telah puasa gelar selama 24 tahun. Kali terakhir sektor tunggal putra dan putri Indonesia menaiki podium tertinggi di All England adalah pada 1994 silam, melalui Hariyanto Arbi dan Susy Susanti.
Baca Juga: Shesar Syok Menang Straight Game Atas Eks Pemain Nomor Satu Dunia
Pada kancah Olimpiade, sektor tunggal putra Indonesia sudah paceklik gelar selama 15 tahun.
Taufik Hidayat menjadi tunggal putra Indonesia terakhir yang membawa pulang medali emas pada Olimpiade 2004 Athena, Yunani.
Sementara prestasi sektor tunggal putri lebih miris lagi. Terakhir kali tunggal putri Indonesia merebut medali emas di multievent terakbar dunia itu pada 1992, lewat kerja keras Susy Susanti.
Rudy Hartono menyadari proses kebangkitan sektor tunggal Indonesia harus didasari dari bawah atau level junior.
Karena itu, ia berharap ajang seperti Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2019 bisa menjadi wadah Indonesia mencari bibit pebulutangkis tunggal putra dan putri berbakat.
Baca Juga: Video Onani Mirip Atlet Bulutangkis Viral, PBSI Minta Pemain Profesional
"Indonesia juga punya banyak atlet muda yang diharapkan, khususnya di sektor tunggal putra dan putri. Karena kita rindu mereka kembali juara diturnamen seperti All England dan Olimpiade," ujar Rudy Hartono saat ditemui di Gedung Jaya Raya, Thamrin, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
- 1
- 2
Komentar
Berita Terkait
-
Sebut Sapi Kena PMK Seperti Covid, Peternak: Masker Saja yang Tidak Dipakai
-
NOC Indonesia Usung Pesan Perdamaian pada Olympic Day 2022
-
Taufik Hidayat Soroti Kiprah Anthony Ginting dkk, dari Tak Punya Pelatih hingga Jeblok di Awal Tahun
terkini
-
Harga Honda Jazz Bekas Dibawah 100 Juta: Ini 4 Tips Memilih Mobil Seken Lawas
-
6 Artis Jarang Gonta-Ganti Handphone, Aktor Hollywood Ini Baru Ganti Setelah 7 Tahun
-
Awkarin Makin Mesra dengan Eks Erika Carlina, Disentil Soal Pacari Mantan Bestie Sendiri
-
Sukses Gelar Formula E dan Punya Stadion JIS, Anies Deklarasikan Jakarta Sebagai Kota Global
-
Setelah Satu Tahun Menepi, Serena Williams Siap Tampil di Wimbledon
-
Keindahan Alam dan Budaya Desa Wisata Buwun Sejati Jadi Daya Tarik Wisatawan
-
Kolaborasi Praktisi dan Akademik Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
-
PBB Kirim Ratusan Tenda dan Ribuan Lampu Surya ke Afghanistan
-
Intip Dapur Katering di Bandara Jeddah, Penyedia Konsumsi untuk Tamu Allah
-
MotoGP: Pecahkan Rekor Assen, Francesco Bagnaia Rebut Pole Position GP Belanda
-
Resmi! Ini Jadwal Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia
-
Ngeri! Setiap Hari Sampah di Jawa Tengah 6,05 Juta Ton
-
Pasutri di Surabaya Tinggalkan Jasad Bayi di Rumah Neneknya
-
Uniknya Jam Kayu di Purbalingga, Omset Rp 30 Juta
-
Nasib Apes Andy Carroll, Pernah Perkuat Liverpool Tapi Tak Lolos Tes Medis Klub Belgia
-
Cerita Cinta Ikmal Tobing dan Indah Lolita, Pacaran 2 Bulan Lanjut Nikah
-
Yang Merasa Kehilangan, Cek Motor Curian di Mapolres Kebumen
-
Pasca Merger, Pelindo Kantongi Laba Rp3,2 Triliun
-
Hasil Piala Presiden 2022: Kena Comeback Borneo FC, Laju Persija Jakarta Terhenti di Fase Grup
-
Ditahan Imbang Barito, Pelatih Madura United Akui Lini Pertahanan Lawan Solid
-
Simak 5 Hal yang Bisa Mendukung Lansia Tetap Bahagia
-
Bos Foxconn Temui Jokowi untuk Investasi, Menteri Bahlil Arahkan ke Batang
-
Top 5 Sepekan: Tamara Bleszynski Minta Tolong Hotel Ayah Jadi Jaminan Utang, Nathalie Holscher Minggat Lagi?
-
Cristiano Ronaldo Lebih Cocok Gabung Bayern Munich Ketimbang AS Roma, Ini Alasannya
-
Ilmuwan Nuklir BRIN Akan Teliti Pencemaran Lingkungan di Daerah Industri