Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan mengikuti turnamen Australia Open 2019. Keduanya memprediksi persaingan di turnamen yang akan berlangsung pada 4-9 Juni 2019 itu akan berlangsung sengit.
Australia Open 2019 merupakan salah satu rangkaian BWF World Tour yang "hanya" masuk dalam level Super 300.
Meski begitu, para pebulutangkis top dipastikan ikut ambil bagian mengingat telah bergulirnya pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade 2020.
Dari sektor ganda putra yang bertengger di Top 10, hanya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang absen di turnamen ini.
Mulai dari pasangan China Li Junhui/Liu Yuchen, hingga ganda putra terbaik Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda turut ambil bagian dalam turnamen berhadiah total 150 ribu dollar Amerika Serikat tersebut.
"Kalau dilihat dari hasil undian sih ini yang Top 10 semuanya main kecuali Kevin/Marcus. Jadi menurut saya Australia Open ini tak beda jauh dengan turnamen BWF World Tour Super 500 ke atas," ujar Fajar Alfian di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
"Jadi menurut saya, ini akan jadi turnamen yang benar-benar berat juga," sambungnya.
Fajar/Rian tak menampik jika persaingan di setiap turnamen akan semakin berat, mengingat fakta sudah mulai bergulirnya perhitungan poin kualifikasi Olimpiade 2020 sejak New Zealand Open 2019 awal Mei lalu.
Namun, pasangan ganda putra yang kini menduduki peringkat enam dunia itu tak merasa gentar. Fajar/Rian berharap untuk tampil maksimal dan bisa memberikan hasil terbaik bagi sektor ganda putra Indonesia.
Baca Juga: Jelang Australia Open 2019, Fitriani Waspadai Zhang Yiman
"Dimulainya perhitungan poin ke Olimpiade (2020 Tokyo) bakal membuat (persaingan pada) setiap turnamen akan seperti ini. Tapi kami ingin hasilnya tetap yang terbaik," pungkas Fajar.
Berita Terkait
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
11 Tahun Bersama, Fajar Alfian/Rian Akhiri Duet di Momen Paling Emosional
-
PBSI Bikin Kejutan: Rian Dipasangkan dengan Yeremia, Senjata Rahasia di Tur Asia
-
Juara China Open 2025, Fikri Buka Peluang Kembali Dipasangkan dengan Fajar Alfian
-
Merah Putih Berkibar! Kalahkan Wakil Malaysia, Fajar/Fikri Juara China Open 2025
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025