Suara.com - Pebulutagkis tunggal putra kenamaan Malaysia, Lee Chong Wei resmi mengakhiri karier dari olahraga yang telah membesarkan namanya selama 19 tahun itu.
Pengumuman pensiun peraih tiga medali perak Olimpiade itu berlangsung dalam konferensi pers di Putrajaya, Malaysia, Kamis (13/6/2019).
Pebulutangkis 36 tahun tersebut terpaksa gantung raket lantaran mempertimbangkan kondisi kesehatannya pasca menjalani pemulihan kanker hidung yang terdiagnosis pada Juli tahun lalu.
Keputusan pensiun Lee Chong Wei sontak mendapat simpati dari berbagai pihak. Banyak yang menganggap peraih 12 gelar Malaysia Open itu masih bisa bersaing memperebutkan medali emas Olimpiade 2020 jika kondisi fisiknya masih prima.
Namun, pelatih pribadi Lee Chong Wei asal Indonesia, Hendrawan, tak sepenuhnya sepakat dengan anggapan itu. Merujuk usia Chong Wei, ia menganggap medali emas Olimpiade 2020 adalah hal yang akan sangat sulit untuk direngkuh.
"Olimpiade 2016 adalah kesempatan terbaik baginya (untuk meraih medali emas). Untuk 2020, jika Anda bertanya apakah dia bisa memenangi medali, saya menjawab ya. Tapi untuk medali emas, itu bukanlah garansi," ujar Hendrawan dikutip TheStar, Rabu (19/6/2019).
Meskipun kini anak latihnya itu telah dipastikan mengubur mimpi meraih medali emas Olimpiade perdananya, Hendrawan menyebut Lee Chong Wei tetap merupakan salah satu tunggal putra terbaik dalam sejarah bulutangkis.
Kerja keras mantan tunggal putra peringkat satu dunia itu, kata Hendrawan, telah melebihi hasil akhir d isebuah pertandingan itu sendiri.
"Bisa Anda bayangkan, Chong Wei tetap bekerja keras meski dokter sudah memperingatkannya. Dia orang yang pantang menyerah. Bagi saya, itulah karakter sang juara sejati," pungkas Hendrawan.
Baca Juga: Lee Chong Wei Putuskan Pensiun, Hendrawan Bakal Balik Latih Pelatnas PBSI?
Selama kariernya, Lee Chong Wei tercatat sempat bertengger di peringkat satu dunia selama 199 pekan.
Namun, penyakit kanker hidung yang dideritanya sejak tahun lalu membuat posisinya di ranking BWF melorot tajam, hingga menyentuh peringkat 191 dunia sebelum akhirnya pensiun.
Banyak prestasi besar yang telah ditorehkan pria kelahiran Bagan Serai, Malaysia, 21 Oktober 1982 tersebut. Sebut saja tiga medali perak Olimpiade 2008, 2012, dan 2016, serta runner-up Kejuaraan Dunia pada 2011, 2013, dan 2015.
Berita Terkait
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Fakta Baru Misteri Kematian Purnawiraran Jenderal TNI di Marunda, Mobil Melaju Tanpa Ban Depan Bagian Kanan
-
Bursa Transfer Liga 1: 3 Penjaga Gawang Resmi Dilepas oleh Madura United
-
Politisi Senior PDIP Senggol Grace Natalie Jadi Stafsus Jokowi: Politik Balas Budi!
-
Butuh Perubahan Besar, Lee Chong Wei Kecewa Berat Lihat Bulu Tangkis Malaysia
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir