Suara.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua dipastikan bakal mengurangi jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Meski begitu, cabor pencak silat dipastikan aman dari pemangkasan.
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan pihak pemerintah, KONI, dan PB PON memiliki alasan kuat dalam mempertahankan cabor pencak silat.
Selain merupakan salah satu cabor asli Indonesia, pencak silat disebut Gatot memiliki prospek yang baik. Karena terbukti sukses mendulang 15 medali emas di Asian Games 2018.
"Pencak silat sudah hampir merata dibanyak daerah. Kontribusi di Asian Games 2018 juga sudah jelas," ujar Gatot di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Lebih jauh, Gatot juga mengungkapkan keikutsertaan pencak silat di PON 2020 turut dimaksudkan sebagai ajang promosi Indonesia yang ingin memasukkan cabor bela diri itu ke Olimpiade.
"Dan itu juga sebagai bagian dari promosi kita (untuk memasukkan pencak silat) Road to Olimpiade," beber Gatot.
"Karena nanti orang menilai bagaimana Indonesia mau perjuangkan pencak sliat kalau di dalam negeri saja tidak dipertandingkan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah bersama KONI dan PB PON memutuskan mengurangi jumlah cabor yang dipertandingkan dari 47 menjadi sekitar 37 cabor.
Baca Juga: Tinju Dunia: Wow! Roy Jones Tolak Bayaran Rp 566 M Lawan Mike Tyson
Hal itu menyusul tenggat persiapan PON 2020 yang begitu terbatas. Di samping proses pembangunan berbagai venue di Papua juga masih jauh dari kata selesai.
Hingga kini, draf atau rancangan jumlah cabor yang akan dipertandingkan di PON 2020 Papua sudah dikantongi pihak Kemenpora.
Pengumuman terkait itu, disebut Gatot baru bisa dilakukan setelah Menpora Imam Nahrawi menyampaikan laporannya kepada Presiden Joko Widodo.
Berita Terkait
-
Lagi! Hendra Setiawan Diguyur Bonus, Kali Ini Setengah Miliar
-
Beredar Selebaran Cabor yang Dicoret dari PON 2020, Menpora: Sabar Sebentar
-
Soal Jumlah Cabor PON 2020 Papua, Menpora: Belum Final, Masih...
-
Jokowi: PON 2020 Momen Perayaan Keberagaman di Indonesia
-
Menpora: Kendala PON 2020 Tak Ada Hubungannya dengan Kerusuhan Papua
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan
-
Panggulnya Kerap Kambuh, Jonatan Christie Berharap Tahun 2026 Bebas Cedera
-
Timnas Voli Putra Indonesia Gagal Pertahankan Medali Emas Beruntun di SEA Games 2025
-
Angkat Topi untuk Perahu Naga, Raih 4 Emas di SEA Games 2025