Suara.com - Pandemi virus Corona Covid-19 memaksa Olimpiade 2020 Tokyo diundur ke tahun depan. Kondisi itu membuat Praveen Jordan/Melati Daeva Okavianti terhindar dari mitos Olimpiade.
Sektor ganda campuran memiliki mitos tersendiri di Olimpiade. Pasangan yang menjuarai All England di tahun yang sama dengan penyelenggaraan Olimpiade, akan gagal meraih medali emas.
Kutukan itu sudah berlangsung sejak sektor ganda campuran dipertandingkan di Olimpiade 1996 Atlanta, dengan yang teranyar dialami Praveen Jordan/Debby Susanto.
Praveen/Debby datang ke Olimpiade 2016 Brasil sebagai juara All England. Namun, kehebatan mereka di tanah Inggris tak terulang di Brasil setelah kandas di perempat final.
Mereka dikalahkan pasangan Indonesia lainnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang akhirnya keluar sebagai peraih medali emas Olimpiade 2016.
Penundaan Olimpiade 2020 ke tahun depan, membuat Praveen yang kini berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti bakal terhindar dari mitos tersebut.
Sebagaimana diketahui, Praveen/Melati pasangan ganda campuran peraih gelar juara All England 2020.
"Saya dengar soal (mitos) ganda campuran itu, kalau yang juara All England di tahun yang sama, tidak akan menang Olimpiade," ujar Melati saat dihubungi Suara.com, Rabu (22/4/2020).
"Karena Olimpiade 2020 mundur, jadi ibaratnya kutukan itu terlewat, meski hal itu memang cuma mitos," tambahnya.
Baca Juga: Pedrosa Nilai Rossi dan Marquez, Air Mata Susy
Melati sendiri enggan percaya dengan mitos tersebut.
Menurutnya, gelar juara bisa diraih dengan kerja keras, kendati memang ada campur tangan tuhan di dalamnya.
"Semuanya tapi balik lagi dengan yang di atas, namanya rezeki tak akan ke mana. Itu percaya tidak percaya," tandas Melati.
Olimpiade 2020 Tokyo akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Tag
Berita Terkait
-
Pedrosa Nilai Rossi dan Marquez, Air Mata Susy
-
Hikmah Wabah Covid-19 di Indonesia Bagi Greysia Polii
-
Kartini Olahraga: Susy Kenang Emas Olimpiade dan Air Mata untuk Ibu Pertiwi
-
Makna Hari Kartini di Mata Legenda Bulutangkis: Kesetaraan di Semua Bidang
-
Hari Kartini: Susy Harap Prestasi Greysia Polii Cs Meningkat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev