Suara.com - Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mempersilakan Eko Yuli Irawan berlatih di luar pelatnas asalkan menggunakan biaya mandiri tanpa bantuan dana APBN.
Wakil Ketua Umum PB PABSI, Djoko Pramono mengatakan bahwa federasinya hanya mengikuti aturan yang sudah disepakati dalam nota kesepahaman (MoU) tentang anggaran pelatnas dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Dia mau latihan di sini (pelatnas) silakan, mau latihan sendiri di luar silakan, tetapi tidak bisa pakai uang APBN karena uang APBN ada aturannya. Yang membuat aturan bukan PABSI tapi pemerintah,” kata Djoko saat ditemui di Pelatnas Angkat Besi, Jakarta, Senin.
Apabila lifter Eko Yuli memutuskan untuk berlatih di luar pelatnas, lanjut Djoko, ia perlu menyampaikan keputusannya itu secara tertulis kepada federasi.
PB PABSI dan Kemenpora telah menandatangani MoU anggaran bantuan pelatnas 2021 pada 6 April lalu. Nama Eko Yuli masuk ke dalam daftar atlet penerima pemberian fasilitas pelatnas dari Kemenpora.
Menurut Djoko, jika Eko nantinya memutuskan mundur dari pelatnas maka kesepakatan yang tertulis dalam MoU itu perlu direvisi dan nama Eko harus dicoret karena dia tidak mempunyai hak menerima anggaran dari pemerintah.
PB PABSI juga tak mau ambil risiko sebab jika melanggar aturan bisa menjadi temuan dan bermasalah, baik bagi federasi maupun Kemenpora.
“Iya jadi (MoU harus direvisi kalau dia mau latihan di luar. Dan Eko tidak punya hak lagi menerima anggaran pemerintah,” ujarnya.
“Apalagi kami setiap dua bulan ini diperiksa BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).”
Baca Juga: Sudah Kembali Latihan, Lewandowski Tetap Absen di Leg Kedua PSG vs Bayern
Polemik antara PABSI dan Eko Yuli berawal saat sang atlet meminta dihadirkan pelatih Lukman untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo.
Namun PABSI tak bisa memenuhi permintaannya itu karena federasi tidak mau ambil risiko melanggar ketetapan dan aturan pemerintah terkait pemberian fasilitas atlet pelatnas.
Eko sudah menjalani latihan mandiri sejak awal tahun. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bahkan ikut turun tangan untuk mencari jalan tengah atas masalah yang dihadapi sang atlet. KOI akan berupaya untuk mencarikan sponsor dan mendatangkan pelatih Lukman untuk kebutuhan Eko menuju Olimpiade Tokyo.
[Antara]
Berita Terkait
-
Thailand Tuan Rumah, Kemenpora Ragu Beri Target Juara ke Timnas Indonesia U-23
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Ambil Jatah Senior untuk Persiapan SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 Justru Tak Ditarget Emas
-
KONI Bertekad Tuntaskan Dualisme Cabang Olahraga di Indonesia
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor