Suara.com - Richard Mainaky tak menampik jika hidupnya tak akan bisa jauh-jauh dari bulutangkis pasca resmi pensiun dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI. Dia punya cita-cita untuk memajukan bulutangkis Indonesia timur.
Richard Mainaky yang mengepalai sektor ganda campuran PBSI, telah resmi memberikan surat pengunduran diri kepada pihak pelatnas, Senin (6/9/2021). Dia akan resmi mundur dari PBSI per 27 September 2021.
Pelatih 56 tahun itu menegaskan bahwa selepas pensiun sebagai pelatih Pelatnas PBSI, dirinya punya cita-cita untuk membina bibit-bibit pebulutangkis muda khususnya di Indonesia timur dan sekitarnya.
Rencana itu dia kemukakan tak lepas dari statusnya yang masih sebagai karyawan PB Djarum, di mana dia memiliki jabatan sebagai pelatih.
Richard sendiri merupakan pelatih kelahiran Ternate, Maluku Utara. Tetapi pasca pensiun dari PBSI, dia akan tinggal di kampung halaman istrinya, Tondano yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Manado, Sulawesi Utara.
"Di Djarum kan selain pelatih saya karyawan. Jadi berlanjut terus. Saya belum tahu tugas selanjutnya seperti apa, tapi otomatis saya tak bisa jauh dari bulutangkis. Mungkin bisa lihat pembinaan dan bibit-bibit muda di Manado," kata Richard saat dihubungi Suara.com, Senin (6/9/2021).
"Ini bukan semata-mata untuk Djarum, tetapi untuk PBSI dan bulutangkis Indonesia. Walaupun saya belum tahu seperti apa, nanti yang pasti perlu perjuangan dan kerja keras, karena memulainya dari awal."
"Bibit-bibit muda di wilayah Indonesia timur ini kan sangat jauh dan perlu biaya besar jika harus ke Jakarta, karena itu saya punya cita-cita membantu [perkembangannya]," tambah pelatih berjuluk 'Tangan Besi' itu.
Lebih jauh, Richard mengaku belum terpikirkan untuk membuat klub bulutangkis sendiri. Namun yang pasti, rencana terdekatnya adalah membuka hall bulutangkis untuk mengakomodir kebutuhan perkembangan bulutangkis di Sulawesi dan sekitarnya.
Baca Juga: Jadwal Piala Sudirman dan Thomas & Uber Berdekatan, Indonesia Enggan Mengeluh
"Saya harus punya hall. Karena dengan itu saya bisa membina pelatih, bisa membentuk satu kepelatihan yang bagus, pembibitan yang jelas," kata Richard.
Richard Mainaky mundur dari Pelatnas PBSI setelah kurang lebih 26 tahun mengabdikan diri untuk memoles pebulutangkis sektor ganda campuran hingga menjadi pemain top dunia.
Selama memimpin sektor ganda campuran PBSI sejak 1996, Richard Mainaky terhitung berhasil mengantar atlet-atletnya jadi juara diberbagai event bergengsi.
Dia sukses mengantar anak latihnya meraih empat gelar juara dunia, dua medali perak Olimpiade, satu medali emas Olimpiade, serta lima gelar All England, dan sederet gelar superseries/BWF World Tour.
Empat gelar juara dunia masing-masing diraih Nova Widianto / Liliyana Natsir (2005, 2007), dan Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir (2013, 2017).
Sementara dua medali perak Olimpiade diraih Tri Kusharjanto / Minarti Timur (Olimpiade Sydney 2000), dan Nova Widianto / Liliyana Natsir (Olimpiade Beijing 2008). Sedangkan satu medali emas dipersembahkan Tontowi / Liliyana di Olimpiade Rio 2016.
Berita Terkait
-
Alasan Richard Mainaky Rahasiakan Rencana Pensiun dari Praveen Jordan Cs
-
Pelatih Ganda Campuran Richard Mainaky Pensiun dari Pelatnas PBSI
-
Kondisi Sudah Oke, Jonatan Christie Siap Tampil di Piala Sudirman 2021
-
Dihantui Rasa Kecewa, Jonatan Christie Coba Move On dari Olimpiade Tokyo
-
Top 5 Sport: Lee Chong Wei Kaget Taufik Hidayat Pernah Hampir Disuap Ofisial Malaysia
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin
-
Nomor eFootball Jadi Andalan, Tim Esports Indonesia Siap Berlaga di Asian Youth Games 2025
-
Pertacami Umumkan Ikut Multi Event Pertama, MMA Indonesia Siap Tempur di Asian Youth Games 2025
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza