Suara.com - Olimpiade, pesta olahraga dunia empat tahunan yang dinantikan para atlet, ternyata tak lepas dari praktik seks bebas.
Kenyataan pesta seks di olimpiade itu dibeberkan langsung oleh mantan peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 asal Britania Raya, Denise Lewis.
Pernyataan mengejutkan Denise Lewis yang meraih medali emas di heptathlon putri Sydney 2000 saat menjadi bintang tamu di acara A League of Their Own.
Denise Lewis blak-blakan mengaku dengan sengaja menguping rekan-rekan atletnya sedang berpesta seks di kamar di perkampungan atlet olimpiade.
Kepada pembawa acara, Romesh Ranganathan, Denise awalnya mendapat telepon yang menyebut orang-orang sedang melakukan hubungan seks di kamar sebelah.
"Saya ingat dalam satu kesempatan, ada seseorang yang benar-benar melakukan hubungan seks," ucap Denise dikutip dari Insider.
"Dan saya mendapat telepon, seperti 'secara harfiah, ini dan itu'" imbuhnya.
Terkejut dengan pernyataan Denise, Ranganathan menggali lebih dalam terkait informasi yang diungkapkan mantan atlet Inggris itu.
"Jadi, Anda mendapat telepon yang mengatakan,'Seseorang sedang berhubungan seks, siapa yang mau mendengarkan' begitu?" ucap Ranganathan.
Baca Juga: Kesaksian Korban Perdagangan Seks R. Kelly
"Ya, siapa yang mau mendengarkan. Kami bosan, bosan," jawab Lewis dengan ekspresi yang cukup serius.
"Jadi kalian semua masuk ke ruangan dan mendengarkan?" tanya Ranganathan lagi.
"Ya, dan secara harfiah.." jawab Denis Lewis sambil membuat gerakan menguping dengan telinganya.
Meski membenarkan adanya pesta seks di perkampungan olimpiade, Denise Lewis menolak untuk membeberkan identitas atlet yang bersangkutan.
Pesta seks di ajang Olimpiade bukanlah sesuatu yang baru dan mengejutkan, meskipun banyak pihak yang menyangkal.
Menurut laporan New York Post, Olimpiade Rio 2016 bahkan menyediakan sebanyak 450 ribu kondom dan 175 ribu paket pelumas.
Di Olimpiade Tokyo 2020, sebanyak 160 ribu kondom dibagikan namun penyelenggara mengimbau kepada para atlet untuk tidak melakukan kegiatan seks.
Hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19, sementara kondom yang dibagikan dijadikan sebagai cindera mata untuk dibawa pulang.
Namun nyatanya, kebijakan dan imbauan dari penyelenggara tidak digubris oleh para atlet, seperti pengakuan Susen Tiedtke.
Mantan atlet Olimpiade Barcelona 1992 dan Sydney 2000 itu mengklaim, aturan larangan berhubungan seks di kampung Olimpiade gagal total.
"Ini jadi bahan tertawaan besar untuk saya, itu sama sekali tidak berhasil. Seks selalu menjadi isu di perkampungan atlet," ucap Susen.
"Para atlet sedang berada di puncak fisik mereka ketika berlaga di Olimpiade, setelah kompetisi usai mereka ingin melepaskan energi tersebut.
"Ada pesta demi pesta,kemudian alkohol juga ikut di dalamnya. Kebetulan orang berhubungan seks dan ada cukup banyak orang yang berjuang untuk itu." imbuhnya
[Penulis: Eko isdiyanto]
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Viral Alat Bantu Seks Wanita di Rumah Ahmad Sahroni, Faktanya Mengejutkan!
-
CEK FAKTA: Penghasilan Pekerja Seks Komersial Akan Dikenai Pajak
-
CEK FAKTA: Benarkah Penghasilan PSK Bakal Kena Pajak? Heboh di Medsos
-
Modus Baru Predator Seks: Pria di Serang 20 Kali Perkosa Anak Tiri usai Bikin Jebakan 'Bos Mafia'
-
Benarkah Pajak PSK Segera Berlaku? Kemenkeu Meradang: Tidak Ada Kebijakan Khusus!
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Tipis Banget! Mario Aji Cuma Kalah 0,538 Detik dari Pemimpin FP2 Catalunya
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
BDMNTN-XL Kembali Hadir di Jakarta, Viktor Axelsen Digandeng Jadi Duta
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Arjen Robben Terjun ke Dunia Padel, Ikuti Jejak Zlatan Ibrahimovic
-
Yuki Tsunoda Akhirnya Pecah Telur, Raih Poin Spesial di GP Belanda
-
Dominasi Gila di GP Belanda, Piastri Mulai Disejajarkan dengan Schumacher
-
Race Klasik MotoGP Catalunya: Duel Legendaris Rossi, Lorenzo, hingga Marquez