Suara.com - Biaya untuk menggelar event balap motoGP memang tak kecil. Indonesia diketahui harus membayar biaya fantastis sekitar 9 juta euro untuk bisa menjadi tuan rumah.
Dana penyelenggaraan atau komitmen fee itu bakal dibayarkan kepada Dorna Sport yang merupakan perusahaan induk MotoGP yang memberikan hak kepada promotor untuk menggelar MotoGP dan WSBK.
Hal itu disampaikan Indonesia Tourism Development and Corporation (ITDC) yang membawahi Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor MotoGP di Indonesia.
Direktur ITDC, Abdulbar Mansoer menyebutkan biaya penyelenggaraan atau komitmen fee yang dibayarkan ITDC kepada Dorna Sport untuk event motoGp sekitar 9 juta euro sekali event.
Angka ini kemudian dipertegas oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah yang menyebutkan harga sekitar Rp 143 Miliar.
“Presiden bilang jangan lihat hitung-hitungan atau kalkulasi dari segi finansial, tapi dampak untuk branding negara itu penting. Dengan Mandalika, global reach bisa lebih dari 200 juta euro,” ungkap Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Selasa (30/11/2021).
Jelang menggelar MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok, tahun depan, Pemerintah Provinsi NTB sudah melakukan rapat terbatas bersama presiden dan beberapa menteri terkait.
Persiapan sudah masuk tahap penyelesaian. Mereka kini terus bekerja untuk melengkapi berbagai kekuarangan di mana Pemprov NTB akan segera bertemu ITDC untuk membahasnya.
“Saya akan bertemu dengan ITDC nanti, itu akan kita bahas teknisnya, apakah ITDC yang jadi panitianya atau bagaimana. Apakah ada fee yang harus dibayar lagi atau bagaimana, itu yang akan kita bahas,” kata Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB.
Baca Juga: Casey Stoner: Kualifikasi MotoGP Lebih Penting dari Balapannya
Komitmen fee, kata Bang Zul sebagai bentuk keseriusan awal terhadap penyelenggaraan sebuah event dan hal ini lazim terjadi.
Misalnya saja pada saat World Superbike 19-21 November lalu, pemerintah membayar fee kepada Dorna Sport sebesar Rp 49 miliar.
Tag
Berita Terkait
-
Event WSBK Hanya Dinikmati Hotel Berbintang, Kelas Melati di Mataram Kurang Diminati
-
Top 5 Sport: Khabib Nurmagomedov dan Uang, Fakta yang Bikin Presiden UFC Tercengang
-
Alex Marquez: Marc Bisa Kembali ke Jalur Juara Asalkan Bebas dari Cedera
-
Ada Catatan dari Dorna, Sirkuit Mandalika Kini Terus Diperbaiki Menjelang MotoGP
-
Kelewat Tua, Bos Petronas Yamaha Akui Menyesal Datangkan Valentino Rossi
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
-
French Open 2025: Fajar/Fikri Waspadai Semangat Revans Pasangan Denmark
-
Jadwal French Open 2025: Perang Saudara Sektor Ganda Putra
-
Tolak Atlet Israel, IOC: Mimpi Indonesia jadi Tuan Rumah Olimpiade Tamat!
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki