Suara.com - Dua petarung muda Indonesia, Jerico Moi dan Rico Sanusi sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan bergengsi yaitu GAMMA World MMA Championships 2024. Keduanya saat ini sedang menjalani pemusatan latihan (pelatnas) bersama 10 atlet lainnya di bawah komando Persatuan Tarung Campur Indonesia (PB Pertacami).
Sekadar informasi, Jerico dan Rico lahir di lingkungan atlet. Akan tetapi, salah satu dari mereka yaitu Jerico ternyata tidak terbesit buat menjadi seorang olahragawan.
Sempat tak peka bahwa ayahnya adalah mantan atlet, Jerico baru kepikiran menjadi atlet saat usianya 15 tahun. Meski dua tahun sebelumnya, ia sudah mempelajari olahraga bela diri seperti karate, muaythai, dan kick boxing.
Jerico mengaku sempat tidak didukung ayahnya untuk terjun ke dunia bela diri. Setelah usaha keras, pada akhirnya diberi restu.
“Dulu bapak cerita kepada saya kalau dia gagal mencapai cita-citanya, yaitu sebagai tentara, TNI, karena kurangnya prestasi atau bakat yang dia punya, walaupun dia itu seorang atlet," cerita Jerico dalam keterangannya.
"Tapi dulu katanya atlet itu tidak berharga di Indonesia ini, tidak ada harga dirinya karena sudah dianggap biasa seperti itu, tidak bisa membanggakan nama Indonesia,” jelasnya.
Ayah Jerico diketahui menggeluti kick boxing, salah satunya adalah untuk bertahan dari kerasnya kehidupan di Simalungun. Tak banyak yang Jerico tahu soal kiprah sang ayah di atas ring.
Kisah ayahnya yang kurang manis sempat membuat Jerico berpikir lagi, namun pada akhirnya dia memutuskan untuk terus maju. Ditambah lagi, Jerico ditempa di sasana yang dibangun oleh ayahnya sendiri, yang saat ini terafiliasi dengan Patunggung Simalungun Siantar Club (PSSC).
Kini, ia tengah berlatih bersama Pelatnas PB Pertacami dalam persiapan GAMMA World MMA Championships 2024 yang akan digelar di Dewa United Arena, Banten, mulai 6 Desember mendatang.
Baca Juga: Hasil One Pride MMA 81: Duel Sengit Penuh Hiburan di Panggung Oktagon
"Motivasi terbesar saya itu memang dari orang tua saya. Karena orang tua saya adalah orang yang gagal dalam mewujudkan mimpinya (sebagai atlet) dan saya bercita-cita untuk mewujudkan mimpinya kembali di masa muda saya ini. Saya tidak akan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang sudah diberi, saya akan ambil semua,” jelasnya.
Lain halnya dengan Rico, bakat atletnya muncul dari kenakalan semasa sekolah. Ia kerap terlibat dalam perkelahian sesama pelajar. Akibat kenalakan itu, Rico bahkan mengaku sempat diusir dari rumah oleh orang tua buat tinggal bersama pamannya.
Adapun paman Rico adalah Jeremia Siregar, eks juara MMA Nasional kelas terbang. Dari sinilah kisah Rico dimulai.
“Awal mulanya, saya ini punya paman namanya Jeremia Siregar, dia atlet pro. Awalnya saya ditanya, 'Kamu mau jadi petarung, gak?'katanya, ya sudah saya menjawab, 'Boleh', saya bilang,” ungkap Rico.
“Saya memang dari kecil udah ngefans sama paman saya. Saya sering nonton dia di TV, jadi saya terobsesi buat main pro terus sampai bisa menjadi atlet yang berprestasi,” tambahnya.
Rico mulai mendalami Muaythai, kemudian ia juga menyelami Wushu di kategori Sanda. Bisa dibilang, performanya di atas ring begitu apik meskipun sempat kesulitan menjalani latihan harian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar