Suara.com - Seorang lelaki asal New Jersey memberi "pesan keras" kepada jutaan pemain Pokemon Go. Bunyinya kurang lebih: "Pergi dari pekarangan saya!"
Adalah Jeffrey Marder, sosok dari West Orange, yang kini mengajukan gugatan federal terhadap perusahaan di balik permainan itu, yakni Nintendo Co Ltd, Niantic Inc, dan Pokemon Company International. Marder menyatakan bahwa permainan itu telah membuat para pemain memasuki rumahnya dan menerobos tempat pribadi lain.
Diketahui, dalam permainan Pokemon Go, dengan menggunakan perangkat seluler, para pemain mencari dan menangkap tokoh (monster saku) yang muncul di layar mereka di tempat nyata, seperti perkantoran dan restoran.
Permainan yang belum lama dirilis ini jadi sangat populer, namun lantas memicu banyak kekhawatiran dan keluhan terkait keselamatan. Dalam beberapa hari setelah peluncurannya saja misalnya, empat remaja dari Missouri dilaporkan menggunakannya untuk menarik korban dan melakukan perampokan.
Permainan ini juga dituding sebagai penyebab aksi penyeberangan gelap perbatasan dari Kanada ke Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu, yang dilakukan oleh dua pemain muda yang tak memperhatikan sekitarnya. Sementara itu, Museum Holocaust AS pun telah meminta para pemain untuk tidak menggunakan permainan itu di lokasinya, dengan menyebutnya "sangat tidak pantas".
Sejumlah besar tempat diketahui telah dijadikan sebagai Pokestop dan Gym oleh pengembang Pokemon Go, di mana para pemain bisa mendapatkan barang-barang tertentu atau bertanding dengan pengguna lain. Hanya saja, sebagaimana bunyi tuntutan Marder, banyak tempat itu berada di seberang atau tepat di lokasi milik pribadi.
Gugatan hukum Marder sendiri diajukan di pengadilan federal di Oakland, California, tak berapa jauh dari markas besar Niantic di San Fransisco.
"Penggugat mendapati banyak (hal) saat Pokemon Go baru diluncurkan. Orang-orang tidak dikenal mulai berkeliaran di luar rumahnya sambil menggenggam telepon genggam mereka," bunyi tuntutan itu.
Ditambahkan pula penjelasan bahwa lima orang sempat mengetuk pintu kediaman Marder, untuk meminta memasuki halaman belakangnya agar dapat menangkap "makhluk" Pokemon tersebut yang disebut ada di halamannya.
Tuntutan Marder ini antara lain menuntut adanya status khusus bagi seluruh orang yang memiliki lahan yang menjadi sebuah lokasi Pokemon, ataupun berada di seberangnya. Ini bisa jadi merupakan kasus yang pertama sejak permainan itu diluncurkan pada Juli lalu.
Sejauh ini, perwakilan dari Pokemon Go belum diketahui memberikan komentar langsung. Nintendo diketahui memegang 32 persen saham dalam Pokemon Company yang mengembangkan permainan itu bersama Niantic. Permainan ini sendiri telah meningkatkan nilai saham Nintendo sebesar 50 persen sejak diluncurkan. [Antara/Reuters]
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya