Suara.com - Lembaga Penerbangan dan Antarika Nasional (Lapan) mengatakan helikopter tukang bubut asal Sukabumi, Jawa Barat bisa menjadi objek studi bagi masyarakat sekitar dan daerah lain.
"Kami berharap bahwa setidaknya helikopter yang sudah dibuat itu bisa menjadi objek edukasi kalaupun nanti tidak terbang," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin di Kantor Lapan Pusat, Jakarta, Rabu (14/11/2019).
Diberitakan, Jujun Junaedi, seorang pemuda asal Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, mencoba merakit helikopter. Helikopter ini menggunakan mesin genset dua silinder 700 cc.
Terkait dengan produksi teknologi penerbangan oleh masyarakat, Thomas mengatakan Lapan mendukung semangat berinovasi warga. Namun, untuk dapat terbang, pesawat atau wahana terbang memerlukan sertifikasi dari segi keselamatan sesuai peraturan yang berlaku.
"Kalau misalkan, itu tidak terbang, itu diharapkan bisa menjadi media edukasi, putaran baling-balingnya dibuat tidak terlalu cepat sehingga nanti di situ bisa menjelaskan ke publik yang hadir itu bagaimana prinsip kerja dari helikopter tersebut dan mungkin Lapan juga bisa membantu menyediakan material untuk edukasi terkait teknologi penerbangan," ujar Thomas.
Thomas mengatakan akan segera mengirimkan perwakilan dari Lapan untuk meninjau helikopter tersebut.
"Nanti kami akan menentukan dalam waktu dekat," ujarnya seperti dilansir Antara.
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro telah meminta Lapan untuk meninjau helikopter buatan warga Sukabumi.
Menristek Bambang menuturkan pemerintah Indonesia sangat mendukung lahirnya berbagai inovasi dan teknologi yang dapat bermanfaat bagi bangsa. Dia mengatakan peninjauan langsung tersebut bertujuan untuk memastikan bentuk, kualitas dan proses pembuatan dari helikopter tersebut.
Baca Juga: Jujun Junaedi, Perakit Helikopter dari Sukabumi, Dilirik Google
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang
-
Duel Maut Petani Sukabumi vs King Kobra 4 Meter: Sama-sama Tewas, Ular Tertancap Tongkat
-
Fakta-fakta Gempa Sukabumi dan Bogor: 29 Kali Gempa Susulan, Sesar Aktif Jadi Pemicu
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru