Suara.com - Tak sedikit penumpang atau pengemudi ojol yang membagikan kisahnya di media sosial, mengenai pengalaman keduanya saat berinteraksi atau menggunakan ojek online. Salah satunya, seperti kisah yang dibagikan oleh seorang warganet yang bertemu dengan ojol korban order fiktif.
Mirisnya, orderan fiktif yang dialamatkan ke tujuan yang sama ini tidak hanya menimpa satu orang ojek online, melainkan sebelas. Hal ini dibagikan akun Instagram @wilandini melalui fitur Story, kemudian dibagikan kembali oleh akun Twitter @rebornblessing pada 7 April.
Diketahui, sebelas ojol mendapat orderan fiktif layanan pesan antar makanan di GrabFood. Mulanya, datang seorang ojol membawa pesanan dari restoran ayam cepat saji seharga Rp 230 ribu. Namun, anehnya selang 20 menit kemudian datang kembali seorang ojol membawa pesanan burger seharga Rp 230 ribu.
Menurut pengakuan pemilik akun, tidak ada orang di rumahnya yang memesan makanan dan kedua pesanan yang datang tersebut atas nama Alohot.
"Ada abang Grab dateng ke rumah, anterin KFC padahal orang rumah nggak ada yang pesen. Ya seneng dong, kirain secret admirer. Taunya itu Grab dibayar tunai (udah kayak mas kawin) jadi artinya dia ditipu. Karena kasihan banget sama abangnya, akhirnya digantilah uangnya. Dan jujur yang dipesen aneh-aneh, kayak perkedel dan soup. Jumlahnya 230.000, atas nama Alohot pesan jam 3," tulis pemilik akun @wilandini dalam unggahan pertamanya.
"Terus nggak sampe 20 menit, ada abang Grab lagi, kali ini pesenannya Burger King, 230.000 juga, pesennya jam 3 juga. Gue nggak tau siapa itu Alohot, cuma ya jahat banget sih lu. Sekarang kalau ada abang Grab bawa makanan jadi degdegan," tambahnya.
Tak berhenti sampai di sana, pemilik akun kembali mengunggah didatangi ojol lainnya yang terkena orderan fiktif, namun kali ini atas nama Rinaldi dan Ari sebanyak masing-masing dua orderan fiktif dengan varian pesanan makanan berbeda.
"Jadi dari jam 3 sampai jam 8, totalnya ada 6 GrabFood. 2 atas nama Alohot, 2 atas nama Rinaldi, 2 atas nama Ari. Dengan total pembayaran Rp 1,65 juta. Jadi rata-rata pesanannya 275.000," tulis pemilik akun @wilandini.
Meski begitu, para ojol itu telah berusaha menghubungi pemesan, baik lewat pesan ataupun meneleponnya tetapi tidak ada jawaban. Pemilik akun pun mencoba mengubungi pihak Grab dan mendapat respon akan diblokir alamat pengiriman tersebut.
Baca Juga: Penelitian Baru: Infeksi COVID-19 pada Anak-anak Lebih Ringan dari Dewasa
Namun, hingga nyaris tengah malam, tiga ojol berbeda kembali datang dan mengalami kejadian serupa. Walau begitu, pemilik akun @wilandini tampak mengganti uang ojol yang terkena orderan fiktif tersebut. Ia mengaku iba karena sebelas ojol tersebut juga harus bekerja mencari uang di tengah pandemi Corona saat ini.
"Lagi dalam kondisi kayak gini, ada yang bilang 'Aturan jangan dibayar dulu, nanti dll dll dll' pertimbangan gue bayarin dulu itu ada beberapa hal, salah satunya mungkin rasa iba karena di masa kayak gini, orderan aja susah, apalagi harus ketahan uang yang belum tahu baliknya kapan. Kalau masih rezeki, uang reimbursement itu pasti balik ke gue kok," jelasnya.
Pihak Grab memang menjanjikan akan mengganti uang tersebut kepada para mitra ojol, namun proses tersebut tentu tidak dilakukan langsung dan pemilik akun memutuskan untuk mengganti uang itu terlebih dahulu.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 21 ribu kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Kelemahan @GrabID adalah bagian penindakan, akun driver aja gampang kena putus mitra, kenapa akun customer enggak? Harusnya ada mekanisme ketika ada laporan dari driver, langsung block aja itu akunnya, biar nggak order fiktif lagi, kan bikin rugi driver dan perusahaan," tulis akun @PenjahatGunung.
"Hilangin aja via tunainya kalau orderan udah 100 ribu ke atas. Untuk ngehindari hal-hal yang kayak gini. Kayak cancel yang sekarang kan udah nggak bisa bebas cancel," komentar @apaasihh.
Berita Terkait
-
Bekerja di Tengah Pandemi Corona, Kisah Pengemudi Ojol Ini Bikin Haru
-
Ngenes! Kisah Pengemudi Ojol Ditinggal Kabur Penumpangnya
-
Anaknya Diberi Tugas Susah, Curhatan Emak-emak Ini Malah Bikin Ngakak
-
Tipu Temannya Sendiri, Aksi Penjual Masker Ini Bikin Geram
-
Waspada! Pengakuan Miris Warganet Layani Penjual Hand Sanitizer Abal-abal
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Nyamuk Ditemukan di Islandia, Pertanda Iklim Global Kian Menghangat
-
Baru Rilis, Game Jurassic World Evolution 3 Dapat Review Positif
-
Spesifikasi iQOO 15: Andalkan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta
-
39 Kode Redeem FF Terbaru 22 Oktober 2025, Hadiah Timnas Indonesia Lengkap hingga Skin Unik
-
LFP Innovation Day 2025: Epson Luncurkan SureColor SC-S9130, Akurasi Tinggi Industri Signage Pro
-
12 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober 2025, Siap-siap Event Baru Menanti
-
Salah Satu Seri Game Angry Birds Gagal, Rovio PHK Puluhan Karyawan
-
Awas! Nonton Demon Slayer Gratis Bisa Jadi Jebakan Penjahat Siber!
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?