Suara.com - 10 tahun terakhir adalah dekade dengan suhu panas yang belum pernah terjadi sepenuhnya. Menurut ahli meteorologi, hal itu terus berlanjut untuk 2020.
Analisis suhu selama kuartal pertama tahun 2020 menempatkan tiga bulan pertama sebagai periode terpanas kedua sejak 1988 dan hal ini memberikan proyeksi untuk sembilan bulan ke depan.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menyebut bahwa tahun 2020 memiliki peluang 74,67 persen menjadi tahun terpanas dan memiliki peluang 99,94 persen sebagai kandidat lima besar tahun terpanas serta lebih dari 99,99 persen kemungkinan masuk dalam 10 tahun terpanas.
Estimasi ini adalah bagian dari Status Iklim NOAA: Laporan Iklim Global untuk Maret 2020. Dilansir dari IFL Science, bulan Maret memiliki suhu yang lebih hangat.
Suhu menjadi lebih hangat 2,0 derajat Celsius di bagian timur Amerika Serika, Asia tengah dan timur, dan bagian selatan Amerika Selatan. Suhu panas selama bulan Maret tercatat di 42 juta kilometer persegi. Itu sekitar 8,17 persen luar permukaan Bumi.
Januari 2020 adalah bulan Januari terpanas dalam catatan. Februari 2020 adalah bulan Februari terpanas kedua dalam catatan, setelah Februari 2016. Maret 2020 juga bulan Maret terpanas kedua di dunia, setelah Maret 2016.
"Maret 2020 menandai bulan Maret ke-44 berturut-turut dan bulan ke-423 dengan suhu, setidaknya secara nominal, di atas rata-rata abad ke-20," tulis laporan NOAA, seperti dikutip dari IFL Science.
Perbedaan suhu global selama tiga bulan pertama tahun ini dan rata-rata abad ke-20 cukup konstan, meskipun tahun 2016 mengalami peningkatan karena El Nino yang sangat kuat. Ilmuwan menyebut suhu panas di tahun 2020 hampir mendekati suhu di tahun 2016.
Baca Juga: 4 Cara Hentikan Penyebaran Hoax di WhatsApp soal Pandemi Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
34 Kode Redeem FF 17 September 2025, Temukan Outfit Panda hingga Skin Scar Megalodon Alpha
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan