Suara.com - Menurut data resmi yang memperlihatkan perbedaan dalam dampak pandemi virus Corona (Covid-19) di Inggris dan Wales menunjukkan bahwa orang kulit hitam empat kali lebih berisiko meninggal akibat Covid-19 daripada orang kulit putih.
Kantor Statistik Nasional (ONS) menemukan bahwa perbedaan dalam dampak virus disebabkan tidak hanya oleh perbedaan yang sudah ada sebelumnya dalam kekayaan masyarakat, kesehatan, pendidikan, dan pengaturan hidup.
Setelah memperhitungkan usia, ukuran kesehatan, dan kecacatan yang dilaporkan sendiri serta karakteristik sosial-demografis lainnya, orang kulit hitam masih hampir dua kali lebih berisiko mengalami kematian karena Covid-19.
Lelaki Bangladesh dan Pakistan 1,8 kali lebih berisiko meninggal akibat Covid-19, sementara perempuan kulit hitam 1,6 kali lebih berisiko jika dibandingkan dengan orang kulit putih.
Namun, risiko kematian akibat Covid-19 untuk orang-orang dari kelompok etnis China dan campuran serupa dengan orang kulit putih.
"Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan antara kelompok etnis dalam kemtian Covid-19 sebagian merupakan akibat dari kerugian sosial-ekonomi dan keadaan lainnya, tetapi bagian yang tersisa dari perbedaan belum dijelaskan," ucap ONS, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (10/5/2020).
Penelitian The Guardian bulan lalu mengonfirmasi kecurigaan bahwa kelompok minoritas menghadapi risiko terbesar dari virus Corona dan menunjukkan bahwa daerah dengan populasi etnis minoritas tinggi di Inggris dan Wales cenderung memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi karena pandemi ini.
Zubaida Haque, wakil direktur Runnymede Trust, sebuah organisasi kesetaraan ras, mengatakan temuan itu mengkhawatirkan.
"Kita tidak bisa mengabaikan betapa pentingnya diskriminasi rasial dan ketidaksetaraan rasial, misalnya, di perumahan, bahkan di antara kelompok sosial ekonomi yang lebih miskin. Faktor-faktor ini penting tetapi tidak diperhitungkan dalam sebagian besar pemodelan statistik faktor risiko Covid-19," jelas Haque.
Baca Juga: Waspada! Tikus Tularkan Hepatitis Tipe Baru, Ilmuwan Dibikin Kebingungan
Angka-angka yang mencakup kematian akibat Covid-19 dari 2 Maret hingga 10 April mempengaruhi berbagai kelompok etnis di Inggris dan Wales. Ada kekhawatiran yang tersebar luas bahwa ketidaksetaraan kesehatan yang ada antara populasi etnis kulit hitam dan minoritas sedang meningkat selama pandemi.
Penemuan juga menyebut bahwa lelaki dan perempuan India lebih kecil berisiko meninggal dibandingkan orang-orang Bangladesh dan Pakistan akibat Covid-19, tetapi masih 1,3 kali dan 1,4 kali lebih rentan daripada orang kulit putih.
Perempuan China adalah satu-satunya kelompok yang tidak terlalu rentan daripada orang kulit putih, sementara lelaki China 1,2 kali berisiko meninggal karena infeksi.
ONS mengakui bahwa perbedaan dalam risiko kematian Covid-19 dapat didorong oleh faktor-faktor yang tidak termasuk dalam pemodelan. Beberapa kelompok yang memiliki pekerjaan publik juga lebih rentan terinfeksi Covid-19.
Pekerja dari Bangladesh dan Pakistan yang bekerja di transportasi publik seperti mengemudi bus dan taksi lebih berisiko 12 persen terinfeksi, dibandingkan dengan 3,5 persen orang kulit putih. ONS mengatakan pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi pekerjaan yang sangat berisiko.
Penelitian yang menganalisis catatan kesehatan NHS dari 17,4 juta orang dewasa Inggris memberikan wawasan lebih lanjut tentang kemungkinan penyebab peningkatan risiko bagi orang-orang minoritas dan kulit hitam. Seperti data ONS, penelitan ini menemukan bahwa orang kulit hitam dan Asia memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Berita Terkait
-
Penelitian Catat Hidroklorokuin Tidak Menyembuhkan Covid-19
-
Peneliti Amerika: Hydroxychloroquine Tidak Memberi Efek Apapun
-
Terlalu Terobsesi Tanning, Wanita Ini Sering Dikira Keturunan Kulit Hitam
-
Penelitian Baru: Virus Corona Kembali Bermutasi dan Sekarang Lebih Menular
-
Alhamdulillah, Abu Dhabi Temukan Pengobatan Covid-19 Baru
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Perdana, Bocoran vivo X Fold6 dan Jadwal Peluncurannya
-
Dari Kasir ke Dashboard: Semua Data Bisnis Kini Mengalir Otomatis dalam Satu Ekosistem Digital
-
30 Kode Redeem FF Terbaru 20 November 2025, Raih Emot dan Skin Groza Gratis
-
HyperOS 3 Hadir dengan 2 Versi: Android 15 dan Android 16 Tapi Ada Fitur yang Hilang, Upgrade?
-
5 HP Foldable dengan Layar Besar, Solusi untuk Produktivitas dan Streaming
-
Keren! Dosen Polines Ajak Petani Demak Bertani Pakai IoT, Wujud Nyata Program Diktisaintek Berdampak
-
23 Kode Redeem FC Mobile 20 November 2025, Dapatkan Paket Glorious 106-113 dan Rank Up
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat