Suara.com - Sebuah lembaga riset terkemuka yang bekerja untuk menemukan obat Covid-19 mengaku membayar peretas uang tebusan 1,14 juta dolar Amerika Serikat dalam sebuah negosiasi rahasia yang disaksikan oleh BBC News.
Kelompok criminal The Netwalker menyerang University of California San Francisco (UCSF) tanggal 1 Juni.
Staf IT berpacu untuk menghentikan malware yang mereka sebarkan.
Sebuah petunjuk anonim membuat BBC News bisa menyaksikan negosiasi uang tebusan dalam percakapan daring di jaringan dark web.
Ahli keamanan siber mengatakan negosiasi semacam ini banyak terjadi di seluruh dunia, terkadang dalam jumlah yang lebih besar.
Negosiasi ini bertentangan dengan petunjuk dari institusi penegak hukum seperti FBI, Europol dan Pusat Keamanan Nasional Siber Inggris.
The Netwalker sendiri telah dikaitkan dengan sekurangnya dua upaya permintaan tebusan lain dalam serangan kepada beberapa universitas dalam dua bulan terakhir.
Sepintas, laman di dark web terlihat seperti situs layanan pelanggan, dilengkapi frequently asked questions (FAQ) dan tawaran contoh “gratis” perangkat lunak serta pilihan berbincang langsung dengan staf.
Namun di situ ada penghitung waktu berjalan mundur yang memperlihatkan si peretas sedang menghitung mundur peningkatan harga, atau penghapusan data yang telah mereka acak dengan malware.
Baca Juga: Kominfo Bantah Ada Data Pasien Covid-19 yang Dicuri Peretas
Negosiasi tebusan
Saat diperintahkan untuk log in, dengan menggunakan akun surel atau melalui catatan pemerasan di layar computer, UCSF berhadapan dengan pesan seperti ini, diunggah tanggal 5 Juni.
Enam jam kemudian, UCSF meminta agar disediakan waktu lebih lama dan rincian peretasan untuk dihilangkan dari blog publik milik Netwalker.
Dengan memperhatikan bahwa UCSF menghasilkan miliaran dolar setahun, para peretas meminta tebusan 3 juta dolar AS (Rp42 miliar).
Namun perwakilan UCSF, yang mungkin seorang spesialis negosiator dari luar, menjelaskan bahwa pandemi virus corona telah menyebabkan “kehancuran finansial” bagi universitas dan memohon agar tebusan diturunkan ke 780.000 dolar AS (Rp10 miliar).
Setelah berulang kali bernegosiasi, UCSF mengatakan mereka berhasil mengumpulkan dana yang tersedia dan bisa membayar sebesar 1,02 juta dolar AS, tapi para peretas kriminal itu menolak angka di bawah 1,5 juta dolar AS.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Celah Keamanan Fatal: Peretas Bisa Kendalikan Mobil dari Jarak Jauh!
-
CSIRTradar: Platform Baru Amankan Indonesia dari Kebocoran Data di Dark Web
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025 RAM 8GB Cocok untuk Kerja, Kuliah dan Buat Konten
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global
-
Xiaomi Diduga Kuat Membatalkan Peluncuran Poco X8 dan Poco F8 Reguler, Kok Bisa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile 13 Desember 2025: Bocoran Komentator Indonesia Valentino Jebret di Game
-
Monitor Gaming WOLED 27 Inci Terbaru: Desain Nyaris Tanpa Bezel dan 280Hz
-
Oppo Sulap Flagship Store Ini Jadi "Third Living Space" Futuristik Lengkap dengan Robot AI!
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
5 Subwoofer Neumann KH Terbaru Hadir dengan Teknologi DSP dan Dukungan AoIP Modern
-
Spin-off InfraNexia Resmi Disetujui, Telkom Percepat Transformasi Infrastruktur Digital Nasional
-
Google Menyiapkan Disco, Peramban Eksperimental Berbasis AI untuk Ciptakan Aplikasi Web Instan