Suara.com - Mitra farmasi yang akan memproduksi vaksin virus Corona (Covid-19) buatan Universitas Oxford, AstraZeneca, mengumumkan pada Senin (31/8/2020) bahwa pihaknya telah memulai uji coba Tahap 3.
Kondisi ini menjadikannya perusahaan ketiga yang memulai uji coba tahap akhir vaksin. Vaksin yang dikembangkan dalam kemitraan dengan Universitas Oxford itu mendapat dukungan dari pemerintah federal Amerika Serikat.
Pesaingnya Moderna dan Pfizer/BioNTec juga sudah menjalani uji coba Tahap 3, yang juga didanai oleh pemerintah federal.
"Kami merekrut hingga 30.000 orang berusia 18 tahun atau lebih dari berbagai kelompok ras, etnis, dan geografis yang sehat atau memiliki kondisi medis mendasar yang stabil, termasuk mereka yang hidup dengan HIV, dan orang yang berisiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19," kata AstraZeneca, dikutip melalui CNN, Rabu (2/9/2020).
Peserta akan menerima dua dosis aktif atau plasebo dengan jarak empat minggu. Saat ini, uji coba Tahap 3 vaksin AstraZeneca sedang berlangsung di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan. Pengujian juga direncanakan untuk Jepang dan Rusia.
Uji coba di Amerika Serikat ini didanai oleh Biomedical Advanced Development Authority dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases, yang merupakan bagian dari National Institutes of Health (NIH).
"NIH berkomitmen untuk mendukung beberapa uji coba vaksin Tahap 3 untuk meningkatkan kemungkinan bahwa satu atau lebih akan efektif dalam mencegah Covid-19 dan membawa kami ke jalan menuju pemulihan," kata Dr. Francis Collins, Direktur NIH, dalam sebuah pernyataan.
Collins menambahkan bahwa untuk mencegah penyakit ini memerlukan banyak vaksin dan NIH berinvestasi pada vaksin, yang diyakini memiliki potensi besar untuk sukses.
AstraZeneca bermaksud untuk mendaftarkan lebih dari 50.000 relawan secara global, termasuk 30.000 di Amerika Serikat, serta peserta di Amerika Latin, Asia, Eropa, dan Afrika.
Baca Juga: Vaksin Bisa Buat Kondisi Kembali Normal? Satgas: Belum Ada Penelitiannya
Vaksin yang disebut sebagai AZD1222 itu menggabungkan versi lemah dari virus flu biasa, yang menginfeksi simpanse dan protein dari virus penyebab Covid-19 untuk memicu respons kekebalan. Vaksin ini dibuat oleh Universitas Oxford sebelum dilisensikan ke AstraZeneca untuk pengembangan lebih lanjut.
AstraZeneca mengatakan, akan bekerja dengan pemerintah dan organisasi lain untuk menghasilakn miliaran dosis dan menciptakan akses yang luas dan setara, setelah vaksin disetujui.
"Pengumuman pasokan baru-baru ini dengan Rusia, Korea Selatan, Jepang, China, Amerika Latin, dan Brasil membawa kapasitas pasokan global menuju tiga miliar dosis vaksin," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, negara-negara agar tidak terburu-buru mengembangkan vaksin virus Corona dan menyarankan agar berhati-hati dalam memberikan otorisasi penggunaan darurat.
Sementara itu, baik China dan Rusia mengatakan akan mulai menyebarkan vaksin sebelum menyelesaikan uji klinis tahap akhir.
AstraZeneca merilis pernyataan yang menekankan komitmennya terhadap sains dan keselamatan. Perusahaan juga mengatakan vaksin tersebut akan memenuhi persyaratan ketat yang ditetapkan oleh regulator global.
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Kelemahan Vaksin Covid-19 Buatan Rusia dan China
-
Susul 2 Vaksin Lain, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Mulai Uji Coba Tahap Akhir
-
Perlombaan Membuat Vaksin Covid-19, Berisiko Memperburuk Pandemi
-
Wapres Ma'ruf Ingatkan Vaksin Covid-19 Harus Halal Sebelum Beredar
-
Canggih, Tes Covid-19 Ini Berikan Hasil Hanya 20 Detik
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Bocoran HP Lipat Tiga Pertama Samsung: Layar Sebesar Tablet, Harga Setara 2 Motor
-
Samsung Galaxy Tab A11 Plus Resmi, Tablet Rp 5 Jutaan dengan Baterai 7.040 mAh
-
RRQ dan Evos Wakili Indonesia di Grand Final FFWS Global Free Fire
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 13 November 2025: Tersedia Skin, Bundle, dan Diamond Gratis
-
8 HP RAM 16 GB Termurah untuk Gaming Lancar, Mulai Rp7 Jutaan
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November 2025, Klaim Gems dan Pemain 113 Gratis
-
33 Kode Redeem FF 13 November 2025, Dapatkan Shotgun Mematikan Permanen di Momen Ini
-
Vivo X300 dan X300 Pro Rilis 20 November, Debut OriginOS ke Indonesia
-
26 Kode Redeem FC Mobile 13 November 2025, Banjir Pemain OVR 113 Cuma-cuma
-
Cara Membuat Identitas Kependudukan Digital (IKD) Setara KTP