Suara.com - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kodrat Wibowo menilai merger antara Gojek dan Tokopedia belum memiliki indikasi unsur penguasaan pasar atau monopoli, terutama di sektor perdagangan elektronik (ecommerce) pada platform jual beli secara daring (marketplace).
"Persaingan masih sehat, kok. Untuk pasar marketplace indikasi monopoli tidak ada, karena pesaing kuat seperti Lazada, Shopee, Bukalapak dan lainnya masih ada," kata Kodrat, saat dihubungi, di Jakarta, Senin (24/5/2021).
Gojek dan Tokopedia telah resmi mengumumkan merger atau penggabungan usaha yang melahirkan entitas baru bernama GoTo pada Senin, 17 Mei 2021.
GoTo menjadi perusahaan yang menggabungkan layanan e-commerce, transportasi, pesan antar barang, makanan, serta sistem pembayaran dan finansial digital ke dalam satu ekosistem.
Sejumlah pihak sebelumnya memang sempat menuding merger dua perusahaan besar Indonesia itu bakal memicu monopoli, khususnya di bisnis ecommerce.
Meski begitu, KPPU belum bisa mengeluarkan penilaian komprehensif institusi secara resmi, karena belum mendapat laporan soal merger tersebut dari Gojek dan Tokopedia.
"Sesuai undang-undang, pelaku merger atau akuisisi wajib melaporkan ke KPPU paling lambat 30 hari setelah disahkan secara hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM," ujar Kodrat.
Setelah memperoleh laporan dimaksud, KPPU akan mempelajari dokumen-dokumen yang dikirimkan terkait aksi korporasi itu. Hasilnya baru akan mengeluarkan penilaian institusi secara resmi.
Kodrat memastikan KPPU tidak akan membiarkan terjadinya monopoli di Indonesia, termasuk di aksi korporasi merger Gojek - Tokopedia ini.
Baca Juga: Kemenkop UKM: Kolaborasi Bisnis GoTo Bakal Ciptakan Efisiensi Layanan UMKM
Oleh karena itu, tegasnya, KPPU akan mempelajari dan memeriksa dokumen merger tersebut dengan seksama mungkin supaya peluang terjadinya monopoli benar-benar tidak ada.
Ini sejalan dengan semangat KPPU dalam melawan monopoli yang memiliki pengaruh buruk terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya dampak negatif bagi konsumen, karena monopoli menciptakan situasi konsumen menjadi tidak lagi mempunyai pilihan. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
KPPU Denda TikTok Rp 15 Miliar di Kasus Akuisisi Tokopedia
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital
-
Goto Gelar Doa Lintas Agama: Habib Jafar hingga Bhikkhu Bhadra Doakan Persatuan dan Keluarga Affan
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
19 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 30 September 2025, Elite Player Pack Sudah Menantimu
-
5 Aplikasi untuk Hapus Objek di Foto, Dijamin Gratis dan Hasil Alami
-
Gegara Tren Viral, Gemini Nano Banana Ciptakan 5 Miliar Gambar AI
-
Tablet Windows Murah untuk Akhir 2025, Ini 4 Pilihan Terbaiknya
-
Gegara Tarif Trump, Peluncuran Game Terminator 2D: No Fate Ditunda
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Jadi Pemain Bola, Mendadak Jadi Bintang Lapangan
-
7 Rekomendasi Game PC Free to Play di Steam, Pilihan Terbaik September 2025
-
Adu Penjualan Xiaomi 17 vs iPhone 17 Series Tahap Awal, Siapa Pemenangnya?
-
Google Ubah Tampilan Logo G, Sentuhan Gradasi Bikin Makin Elegan
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia