Suara.com - Pesawat luar angkasa Juno milik NASA berkesempatan melintasi salah satu bulan Jupiter, sekaligus bulan terbesar di tata surya, Ganymede, pada 7 Juni pukul 13:35 EDT atau 8 Juni di wilayah Indonesia.
Juno melintas dalam jarak hanya 1.038 km dari Ganymede dan itu adalah penyelidikan terdekat ke Ganymede sejak Mei 2000, yang dilakukan pesawat luar angkasa Galileo dengan jarak 1.000 km.
Penjelajahan ini menghasilkan foto-foto pertama dari Ganymede yang diabadikan Juno.
Butuh beberapa waktu untuk menerima dan memproses semua data ke Bumi.
Salah satu gambar yang diambil oleh instrumen JunoCam menunjukkan hampir seluruh sisi Ganymede yang dipenuhi kawah.
Kawah tersebut diperkirakan menampung lautan air cair yang besar di bawah cangkang esnya.
Foto JunoCam yang memiliki resolusi sekitar 0,6 mil per piksel itu diambil menggunakan filter hijau instrumen tersebut.
Gambar itu dikirim dalam warna hitam dan putih, tetapi tim misi dapat membuat potret berwarna setelah versi yang diambil dengan filter merah dan biru JunoCam dikirimkan.
Sementara itu, foto kedua berasal dari Stellar Reference Unit, kamera hitam-putih yang digunakan Juno untuk navigasi.
Baca Juga: NASA Bersiap Lakukan Pendekatan ke Bulan Terbesar di Tata Surya
Gambar yang menampilkan resolusi 0,37 mil hingga 0,56 mil per piksel itu menunjukkan sisi Ganymede di seberang Matahari, yang diterangi oleh cahaya samar yang memantul dari Jupiter.
"Kondisi di mana kami mengumpulkan gambar sisi gelap Ganymede ideal untuk kamera dengan cahaya rendah seperti Stellar Reference Unit," kata Heidi Becker, pimpinan pemantauan radiasi Juno di Jet Propulsion Laboratory NASA.
Menurutnya, ini adalah bagian permukaan berbeda dari yang dilihat oleh JunoCam di bawah sinar Matahari langsung.
Dilansir dari Space.com, Kamis (10/6/2021), Juno diluncurkan pada Agustus 2011 dan tiba di Jupiter pada Juli 2016.
Probe bertenaga surya itu sedang mempelajari komposisi Jupiter, struktur interior, medan magnet, dan gravitasi planet.
Juno mengumpulkan data yang akan membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana Jupiter dan tata surya terbentuk dan berevolusi.
Berita Terkait
-
Pertama Kalinya, Semburan Listrik Terdeteksi di Jupiter
-
Lebih Panas dari Seharusnya, Bulan Jupiter Diduga Punya Lautan
-
Ilmuwan Temukan Bekas Benturan Terbesar di Tata Surya pada Bulan Jupiter
-
NASA Bagikan Potret Pertama Kutub Utara dari Bulan Terbesar di Tata Surya
-
NASA Bagikan Penampakan Terbaik dari Bulan Keenam Jupiter
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
27 Kode Redeem FF 21 November 2025, Flower of Love dan Skin FFWS Gratis
-
Telkomsel MAXStream Studios Gebrak JAFF 2025, Hadirkan Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
23 Kode Redeem FC Mobile 21 November 2025, Panduan Event Glorious Eras & UEFA PrimeTime
-
6 Smartwatch dengan GPS Paling Murah untuk Pencinta Aktivitas Outdoor
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet