Suara.com - Astari Yanuarti selaku Anggota MAG Forum Tata Kelola Internet Indonesia atau Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF) mendesak aplikasi PeduliLindungi didaftarkan ke Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Dari sisi tata kelola, kita merekomendasikan agar aplikasi PeduliLindungi mendaftarkan dirinya sebagai PSE," kata Astari dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).
Menurutnya, ini adalah syarat mutlak yang sebenarnya ada di bawah aturan Kementerian Kominfo. Jadi sebelum sistem beroperasi di Indonesia, aplikasi mesti didaftarkan lebih dulu.
"Apalagi aplikasi PeduliLindungi buatan anak bangsa," ujarnya.
Ia juga menyayangkan, hingga hari ini, aplikasi tersebut belum didaftarkan ke PSE Kominfo. Padahal pendaftaran aplikasi bersifat urgent.
Ia menyebut rekomendasi ID-IGF ini sebelumnya sudah diajukan pada 8 September 2021. Adapun bunyi permasalahan PeduliLindungi agar ke PSE adalah sebagai berikut:
Permasalahan: PL bersifat mandatory, tetapi tidak ada dalam daftar PSE resmi yang terdaftar di Kemenkominfo sebagaimana bisa dilihat di laman https://pse.kominfo.go.id/
Rekomendasi: Segera mendaftarkan sebagai PSE sehingga statusnya legal dan terpercaya.
Lembaga Terkait: PT Telkom dan Kemenkominfo
Baca Juga: Kominfo Ceritakan Awal Mula Pembuatan Aplikasi PeduliLindungi
Di sisi lain, Setiaji selaku Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan mengaku, pihaknya sudah menerima masukan dari ID-IGF yang memang sudah dilontarkan sejak 8 September 2021 lalu.
Akan tetapi, ia mengaku bahwa pendaftaran PeduliLindungi masih memerlukan proses sebelum masuk ke PSE.
"Di awal kan statusnya masih dikelola Kominfo, makanya harus dialihkan statusnya jadi ke Kemenkes. Kami juga sedang mengatur regulasi, siapa pengelola, dan lain-lain. Itu sedang diproses," jelasnya dalam diskusi yang sama.
Berita Terkait
-
Lowongan Kerja Kemenkes Oktober 2025: Ini Jadwal, Posisi, Syarat dan Cara Daftarnya
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Terjebak Kerusuhan di Nepal, 3 Dosen Poltekkes Selamat Tiba di Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Daftar Harga iPhone Terbaru November 2025, Setelah iPhone 17 Rilis Banyak yang Dapat Diskon
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini 5 November 2025: Skin Evo Gun Gratis Di Depan Mata
-
22 Kode Redeem FC Mobile 5 November 2025: Banjir Hadiah Rank Up dan Pemain Bintang Gratis
-
Terjemahan Langsung di AirPods Masuk ke Uni Eropa, Kapan Giliran Indonesia?
-
Review Realme 15T 5G: Desain BIkin Pangling, Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
5 HP Murah Memori Besar 256 GB, Harga Cuma Rp1 Jutaan
-
5 HP Rp 2 Jutaan Kamera Terbaik, Hasil Jepretan Jernih Cocok Buat Influencer
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2