Suara.com - TikTok berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya di seluruh dunia. PHK massal ini berdampak pada divisi operasional hingga pemasaran.
Laporan ini diakui oleh beberapa staf TikTok. Rumornya, pemecatan ini berdampak pada sebagian besar dari total 1.000 karyawan yang bekerja di divisi tersebut.
Badai PHK ini merupakan hal baru yang pernah dilakukan perusahaan asal China tersebut. Pasalnya, TikTok biasa melakukan efisiensi kecil dalam skala yang lebih kecil.
Sejumlah karyawan yang mengetahui masalah itu mengakui kalau efisiensi ini akan dilakukan pada tim konten dan pemasaran situs media sosial. Surat pemberitahuan pun bakal dikirim pada Rabu malam dan Kamis dini hari nanti.
Selain itu, TikTok juga akan membubarkan tim operasi pengguna global yang menangani dukungan pengguna dan komunikasi pengguna. Karyawan yang tersisa akan dipindahkan ke tim perusahaan lainnya, seperti tim kepercayaan dan keselamatan dan pemasaran, serta konten dan produk.
Sayang perwakilan TikTok menolak komentar soal isu PHK ini.
PHK massal TikTok ini muncul kurang dari sebulan usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani undang-undang baru yang mengancam TikTok diblokir di AS, sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (22/5/2024).
Diketahui UU baru tersebut memang tidak menyebut TikTok karena hanya mengatakan aplikasi dilarang apabila mengancam keamanan nasional AS. Hanya saja beberapa bulan terakhir TikTok memang sedang disorot Pemerintah AS.
TikTok masih diizinkan beroperasi di AS apabila ByteDance selaku perusahaan induk mau menjual platform video pendek asal China tersebut.
Baca Juga: Dikuasai TikTok, William Tanuwijaya Sah Tinggalkan Tokopedia Setelah 15 Tahun Mendirikannya
Namun sebaliknya, ByteDance memilih melawan balik dengan menggugat Pemerintah AS. Perusahaan menyebut kalau UU itu melanggar Amandemen Pertama.
Di sisi lain ByteDance juga sudah pernah menegaskan kalau mereka tidak memiliki rencana untuk menjual TikTok ataupun algoritma. Namun perusahaan sedang mempertimbangkan penjualan yang tidak menyertakan algoritma TikTok.
Berita Terkait
-
Dikuasai TikTok, William Tanuwijaya Sah Tinggalkan Tokopedia Setelah 15 Tahun Mendirikannya
-
Cara Mudah Mencari dan Menghapus Riwayat Tontonan di TikTok
-
Jelang Jokowi Lengser, Sejumlah Perusahaan Diam-diam Mau PHK Massal
-
Pengusaha Minta Pelaku Industri Digital Ikuti Jejak TikTok Shop-Tokopedia
-
Frank McCourt, Miliader AS yang Ingin Beli Tiktok 40 Miliar Dolar AS
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
iPhone 17 Series: Kapan Rilis di Indonesia? Varian dan Perkiraan Harga Terungkap!
-
iPhone 17 Pro Max Gampang Lecet? Ini Pembelaan Apple
-
Spesifikasi Xiaomi Pad 8 dan 8 Pro, Tablet Kelas Premium dari Xiaomi
-
Spesifikasi Xiaomi 17 Pro: Bawa 4 Kamera 50MP Leica dan Layar Mini di Belakang
-
KPPU Denda TikTok Rp 15 Miliar di Kasus Akuisisi Tokopedia
-
Profil dan Biodata Baloyskie, Roamer Penuh Pengalaman di Dunia Esports Mobile Legends
-
Prompt Gemini AI Buat Foto Keluarga: Makin Hangat Tanpa Modal Berat
-
Skuad Gahar Tanpa Bayar! 17 Kode Redeem FC Mobile 29 September Bikin Lawan Kelar
-
26 Kode Redeem FF 29 September 2025, Banjir Hadiah Bundle dan Diamond Terbatas
-
NASA Siapkan Opsi Nuklir untuk Cegah Asteroid Tabrak Bulan