Suara.com - Belakangan, istilah Chromebook kembali menjadi sorotan publik di Indonesia. Hal ini terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop senilai Rp9,9 triliun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di era Nadiem Makarim.
Proyek tersebut ditujukan untuk menyuplai laptop ke berbagai sekolah di Indonesia, dengan pilihan utama menggunakan sistem operasi Chrome OS.
Pilihan Chromebook dinilai kontroversial karena perangkat ini sangat bergantung pada internet, sementara banyak sekolah yang menjadi sasaran justru berada di wilayah dengan akses internet terbatas.
Lantas, apa itu Chromebook sebenarnya? Apa kelebihan dan kekurangannya? Dan mengapa laptop jenis ini dipermasalahkan dalam proyek pendidikan senilai triliunan rupiah tersebut?
Apa Itu Chromebook?
Chromebook adalah jenis laptop atau tablet yang menjalankan sistem operasi Chrome OS, buatan Google. Chromebook dirancang untuk bekerja secara maksimal dalam ekosistem berbasis cloud. Artinya, mayoritas aplikasi dan data pengguna tersimpan di internet, bukan di perangkat itu sendiri.
Tidak seperti laptop Windows atau MacBook yang bisa menjalankan banyak software secara lokal, Chromebook lebih optimal untuk penggunaan berbasis browser.
Antarmuka Chromebook pun menyerupai sistem Android, lengkap dengan App Drawer, ikon aplikasi, serta akses ke Google Play Store dan bahkan aplikasi Linux.
Spesifikasi Umum Chromebook
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kejagung Belum Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Kasus Korupsi Laptop
Chromebook biasanya hadir dengan spesifikasi sederhana agar harganya terjangkau. Spesifikasi umum yang biasa ditemukan di Chromebook antara lain:
- Prosesor: Intel Celeron, MediaTek, atau ARM
- RAM: 4 GB (beberapa model memiliki 8 GB)
- Storage: eMMC 32–64 GB
- Layar: 11–14 inci
- Baterai: Tahan 8–10 jam
- Sistem Operasi: Chrome OS
- Konektivitas: Wi-Fi, Bluetooth, USB-A, USB-C, jack audio
- Keamanan: Chip keamanan Google H1 + auto update selama 10 tahun
Meskipun spesifikasinya tidak tinggi, performa Chromebook tetap lancar karena sistem operasinya ringan dan tidak membutuhkan banyak sumber daya.
Sementara itu, spesifikasi laptop Chromebook yang diadakan Kemendikbudristek pernah dicantumkan dalam Lampiran X di Permendikbud No. 5/2021 sebagai berikut.
Prosesor: 2 core, frekuensi > 1,1GHz Cache 1MB
RAM: 4GB DDR4
Layar: 11 inch
Grafis: High Definition (HD) integrated
Storage: 32GB
USB: USB 3.0
Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11 ac/b/g/n)
Audio Integrated
Daya: Maksimal 50W
Sistem operasi: Chrome OS
Device management: Ready to activated Chrome Education upgrade
Garansi: 1 tahun
Kelebihan Chromebook
Harga lebih murah dibanding laptop Windows atau Mac.
Keamanan lebih baik, dilengkapi chip keamanan H1 dan “verified boot”.
Update otomatis dari Google hingga 10 tahun.
Daya tahan baterai lebih lama.
Mendukung aplikasi Android dan Linux.
Cepat menyala dan ringan digunakan.
Keterbatasan Chromebook
Namun, Chromebook juga memiliki beberapa kekurangan yang penting diketahui:
Sangat bergantung pada koneksi internet.
Kapasitas penyimpanan lokal sangat kecil.
Tidak cocok untuk software berat seperti Photoshop, AutoCAD, atau game.
Kompatibilitas dengan printer atau perangkat keras eksternal kadang terbatas
Harga Chromebook di Pasaran Indonesia
Berikut kisaran harga Chromebook yang beredar di Indonesia:
- Acer Chromebook 311 – Rp3.199.000
- Asus Chromebook C204MA – Rp3.899.000
- Lenovo Chromebook 3 – Rp4.299.000
- HP Chromebook x360 14 – Rp5.799.000
Harga tersebut memang lebih murah dibandingkan laptop Windows sekelasnya, namun tetap harus mempertimbangkan fungsionalitas dan dukungan infrastruktur di lokasi pengguna.
Kasus Pengadaan Chromebook Rp9,9 Triliun dan Pemeriksaan Nadiem
Kasus ini bermula dari proyek pengadaan peralatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk SD, SMP, dan SMA oleh Kemendikbudristek era Nadiem Makarim. Total anggaran mencapai Rp9,9 triliun, dan salah satu komponen utamanya adalah pengadaan laptop Chromebook untuk pelajar.
Namun, proyek ini menimbulkan pertanyaan besar karena banyak sekolah sasaran berada di daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) yang masih minim akses internet. Karena Chromebook sangat mengandalkan koneksi internet untuk berfungsi optimal, keputusan ini dinilai tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Akibatnya, Kejaksaan Agung menetapkan empat tersangka, termasuk pejabat di Direktorat SD dan SMP, serta dua mantan staf khusus Mendikbudristek. Nadiem sendiri sudah diperiksa dua kali oleh penyidik dan dalam pemeriksaan terakhirnya hadir bersama pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Nadiem membela diri dengan menyatakan bahwa Chromebook dipilih karena lebih murah 10–30 persen dan keamanannya lebih baik dibanding laptop konvensional.
Berita Terkait
-
Ternyata Ini Alasan Kejagung Belum Tetapkan Nadiem Makarim sebagai Tersangka Kasus Korupsi Laptop
-
Terendus di Australia, MAKI Desak Kejagung Segera Masukan Jurist Tan dalam Red Notice
-
Dalang di Balik Korupsi Chromebook Terungkap! Ini Peran 4 Tersangka Termasuk Eks Stafsus Nadiem
-
Suara Live! Konsultan Nadiem Makarim Tersangka, Ibu Penjual Snack Tak Merasa Dibantu Raffi Ahmad
-
Grup WA 'Mas Menteri Core Team', Skenario Korupsi Rp 9,9 T Dirancang Sebelum Nadiem Jadi Menteri?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hindari Kebocoran Data: Panduan Lengkap Memperbaiki HP Android yang Kena Hack
-
Bencana Banjir Sumatra, BAKTI Komdigi Sediakan 18 Akses Internet dari Satelit Satria-1
-
Assassin's Creed Black Flag Resynced Muncul di Situs Rating, Siap Diumumkan?
-
Indosat dan Nokia Hadirkan Program Literasi AI GenSi, Percepat Transformasi Digital Generasi Muda
-
Huawei Dorong Akselerasi Ekonomi Digital ASEAN Lewat Pelatihan Teknologi untuk 100 UKM
-
Spesifikasi Tecno Spark 40: HP Murah Mirip iPhone 17 Pro, Bodi Tipis
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 10 Desember 2025, Dapatkan 100.000 Koin dan 2.000 Permata
-
usmile Perkenalkan Teknologi Pemutih Gigi Berbasis Enzim di Indonesia
-
Infinix XPAD Edge Muncul di Toko Online: Usung Layar 13,2 Inci dan Chip Snapdragon
-
4 HP Murah Chipset MediaTek Helio G99 Mulai Rp1 Jutaan, Performa Oke untuk Gaming Ringan