Suara.com - Jejak digital tak bisa bohong. Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) menemukan fakta baru yang sangat mengejutkan dalam pusaran korupsi program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek: skenario mega proyek ini diduga sudah dirancang oleh orang-orang dekat Nadiem Makarim bahkan sebelum ia resmi menjabat sebagai menteri.
Pusat dari perencanaan ini adalah sebuah grup WhatsApp bernama 'Mas Menteri Core Team'.
Direktur Penyidikan Jampidsus, Abdul Qohar, mengungkapkan bahwa grup WhatsApp tersebut dibentuk pada Agustus 2019, atau dua bulan sebelum Nadiem dilantik menjadi Mendikbudristek.
Grup ini diinisiasi oleh Jurist Tan, yang kelak menjadi staf khusus Nadiem, bersama stafsus lainnya, Fiona Handayani.
“Membentuk grup WhatsApp bernama 'Mas Menteri Core Team' yang sudah membahas mengenai rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek dan apabila nanti NAM diangkat sebagai Menteri Kemendikbudristek,” kata Qohar, dikutip Rabu (16/7/2025).
Benar saja, begitu Nadiem menduduki kursi menteri pada Oktober 2019, Jurist Tan langsung tancap gas. Ia menggandeng konsultan teknologi Ibrahim Arief untuk mendorong pengadaan laptop berbasis Chrome OS, yang ironisnya menyasar sekolah-sekolah di daerah 3T yang minim akses internet.
Jurist Tan bahkan disebut melobi langsung pihak Google pada Februari dan April 2020 atas perintah Nadiem, untuk membahas skema co-investment.
"Selanjutnya JS menyampaikan co-investment 30 persen dari Google untuk Kemendikbudristek dalam rapat-rapat yang dihadiri oleh Hamid Muhammad selaku Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, SW selaku Direktur SD, dan MUL selaku Direktur SMP di Kemendikbudristek, dan menyampaikan apabila program TIK tahun 2022 menggunakan Chrome OS," jelas Qohar.
Puncaknya terjadi pada Mei 2020. Dalam sebuah rapat daring yang dipimpin langsung oleh Nadiem, sang menteri disebut menginstruksikan agar pengadaan laptop menggunakan Chromebook, padahal proses pengadaan saat itu belum dimulai.
Baca Juga: Jejak Jurist Tan Terendus di Australia, Apa yang Bakal Dilakukan Kejagung?
Perintah ini membuat kajian teknis yang awalnya tidak merekomendasikan Chrome OS menjadi mentah. Ibrahim Arief bahkan disebut enggan menandatangani kajian awal tersebut.
"Oleh karena ada perintah dari NAM untuk laksanakan pengadaan TIK tahun 2020-2022 dengan menggunakan Chrome OS dari Google,” kata Qohar.
“Sehingga dibuatkan kajian yang kedua yang sudah menyebutkan operating system tertentu, serta diterbitkan buku putih atau review hasil kajian teknis yang sudah menyebutkan operating system tertentu yaitu Chrome OS," tambahnya.
Seperti diketahui, Kejagung telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, yakni Jurist Tan, Ibrahim Arief, Direktur SMP Mulatsyah, dan Direktur SD Sri Wahyuningsih.
Nadiem Makarim sendiri telah dua kali diperiksa oleh penyidik, bahkan sempat didampingi oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Berita Terkait
-
Jejak Jurist Tan Terendus di Australia, Apa yang Bakal Dilakukan Kejagung?
-
Untuk Jadikan Nadiem Makarim Tersangka, Kejagung Butuh Ini
-
Siapa Jurist Tan? Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Rp1,9 T Disebut Sudah 2 Tahun di Australia
-
Kejagung Bongkar 'Mas Menteri Core Team', Skenario Korupsi Dirancang Sebelum Nadiem Dilantik
-
Kenapa Nadiem Makarim Belum Jadi Tersangka Kasus Chromebook? Ini Penjelasan Kejagung
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Siap Dihukum Push Up di Depan Prabowo karena Telat, Aksi Menkeu Purbaya Bikin Publik Ngakak: Kocak!
-
Survei Sebut Menhut Raja Juli Berkinerja Baik di Kabinet Prabowo, Begini Kata DPR
-
Respons Santai Lisa Mariana Usai Jadi Tersangka Fitnah Ridwan Kamil: Masih Pemanggilan Pertama!
-
Pemda Diminta Mendagri Percepat Penyaluran Beras SPHP Lewat Tujuh Kanal
-
Pencurian Kilat di Museum Louvre, Perhiasan Tak Ternilai Raib
-
Lisa Mariana Batal Diperiksa Bareskrim Gegara Sakit Tifus, Kuasa Hukum: Ada Surat Dokternya
-
Bawa Spanduk Indonesia Gawat Darurat, Ini yang Jadi Sorotan BEM SI di Setahun Pemerintahan Prabowo
-
Demo di Patung Kuda, Koridor 2 dan 5 Rute Transjakarta Lainnya Dialihkan
-
Tegang! Aksi Mahasiswa Peringati Satu Tahun Prabowo-Gibran Dihalangi Polisi di Monas
-
Demo Satu Tahun Prabowo-Gibran, Sebagian Jalan Medan Merdeka Selatan Ditutup