Lokataru Foundation membidangi tiga aspek utama dalam kerja-kerja hak asasi manusia, yakni riset, advokasi, dan pengembangan kapasitas. Lokataru menilai ketiga aspek ini saling berkelindan dalam upaya-upaya memperjuangkan HAM.
Lokataru Foundation tidak pernah bosan melakukan riset atau penelitian yang berkenaan dengan kepentingan publik atau masyarakat yang termarjinalkan.
Bersama pengalaman lembaga maupun pekerja, lembaga akan terus melakukan riset. Tentunya membawa isu yang dirasa penting dan berdampak pada masyarakat, serta metodologi yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan.
Kendati begitu, Lokataru merasa tidak cukup apabila hanya sekadar melakukan riset, tanpa dibuka kepada khalayak umum. Karena itu, segala temuan dan pengetahuan yang tertera pada riset akan disebarluaskan untuk khalayak umum.
Lebih dari itu, yayasan juga akan melakukan komunikasi, baik formal maupun non-formal terhadap pembuat, pelaksana, serta pengawas di sektor publik atau privat. Kerja seperti ini bertujuan sebagai variasi advokasi dan mendorong kepentingan publik secara langsung.
Lokataru Foundation sadar, jika kerja-kerja publik dilakukan sendirian hanya memiliki probabilitas keberhasilan yang kecil. Dengan demikian, Lokataru menginginkan ketersediaan wadah pengembangan kapasitas bersama.
Salah satunya lewat program Lokademia yang akan dijadikan sebagai wadah pembelajaran alternatif bagi masyarakat sipil. Program mengangkat materi yang berkaitan dengan kerja-kerja publik dan tersaji di media komunikasi resmi organisasi.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Siapa Delpedro Marhaen? Aktivis Dijemput Paksa Polisi Malam-malam
Berita Terkait
-
Pengacara: Delpedro Marhaen Dikambinghitamkan, Seharusnya Polisi Introspeksi Usai Renggut Nyawa
-
Rekam Jejak Delpedro Marhaen: Aktivis HAM yang Ditangkap Paksa Polisi dan Dituduh Provokator
-
Tak Cuma Delpedro, Polisi Juga Ciduk Staf Lokataru Mujafar di Kantin Polda!
-
Kasus Kilat Delpedro Marhaen, Staf Lokataru Mujafar Ikut Dicokok di Kantin Polda Metro Jaya
-
Direktur Lokataru Jadi Tersangka Provokator Demo, Dituding Mobilisasi Anak di Bawah Umur
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Senasib dengan Galaxy S25 Edge, Penjualan iPhone Air Tak Sesuai Ekspektasi
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
-
Apa itu Kaicil Kastela? Gibran Dapat Gelar Pangeran dari Kesultanan Ternate
-
Player Battlefield 6 Bisa Dapatkan XP Lebih Cepat Lewat Update Anyar
-
Mengapa Ada Suhu Panas serta Hujan Angin di Bulan Ini? BRIN dan BMKG Beri Penjelasan
-
Video Perbandingan Tampilan Final Fantasy 7 Remake Switch 2 vs Konsol Beredar
-
Bocoran Harga Redmi Watch 6 Beredar, Smartwatch Murah Ini Debut 23 Oktober
-
Cikal Bakal HP Flagship POCO, Redmi K90 Pro Max Usung Subwoofer Bose
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 19 Oktober 2025, Kantongi Senjata Langka AK47 Blue Flame Draco Gratis
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober 2025, Siapa Tahu Hoki Dapat Pemain 113 dan Paket Rank Up