Suara.com - Gagal terpilih sebagai wakil rakyat di ajang Pemilihan Legislatif April lalu, karir politik artis Angel Lelga justru makin mengkilap. Baru-baru ini, dia ditasbihkan menjadi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunann (PPP) kubu Djan Faridz.
Banyak yang mencibir keputusan mantan istri siri Raja Dangdut Rhoma Irama ini terjun ke pentas politik. Tanpa bekal pengalaman dan latar belakang politik, publik pesimis Angel mampu bertengger lama di partai berlambang Ka'bah itu. Namun, seiring berjalan waktu, dia mampu menjawab keraguan publik, malah dipercaya memangku jabatan penting di partainya.
Tugas yang diemban Angel tergolong berat. Pasalnya, saat ini partai tempatnya bernaung tengah dilanda huru-hara setelah terbelah menjadi dua kubu. Seperti apa tanggapan Angel menjawab kisruh di tubuh partainya? simak wawancara khusus Suara.com bersama Angel Elga di kawasan Mampang, Jakarta Selatan belum lama ini.
Karier politik kamu semakin melejit setelah terpilih menjadi Wasekjen PPP kubu Djan Farizd. Dari mana kamu belajar berpolitik?
Belajar dari cacian orang dulu. Diisengin orang itu bikin mental saya kuat. Saya mengalir saja. Apalagi di partai saya kan banyak senior-senior yang kasih bimbingan dan pandangan buat saya.
Apakah kamu sempat menyangka bakal memangku jabatan penting di partai?
Sebetulnya saya sudah mulai agak curiga setelah saya tidak terpilih pada Pileg April kemarin. Meski nggak kepilih, Partai melibatkan saya terus dalam kegiatan.
Bagaimana perasaan kamu setelah dipilih jadi Wasekjen?
Sakitnya tuh di sini, hehehe. Saya rasa, ini beban yang harus saya pegang. Ini kan ada masalah (PPP terpecah). Tapi saya harus bekerja keras, nggak boleh terlalu berpikir ke mana-mana.
Bagaimana kamu menyikapi perpecahan di tubuh PPP?
Buat saya gini. Untuk mencapai satu titik, perbedaan itu biasa. Makanya kadang-kadang ada perbedaan, gontok-gontokan. Kalau saya pribadi ya itu biasa lah, apalagi dalam mengambil sebuah keputusan, itu biasa.
Menurut kamu, kira-kira kubu mana yang bakal keluar sebagai pemenang dan disahkan secara hukum?
Kita lihat saja hasilnya seperti apa nanti. Yang jelas buat saya hal itu biasa saja, namanya ingin mencapai satu titik.
Dengan kondisi sekarang, menurut kamu bagaimana dengan masa depan partai?
Saya harap kedua belah pihak ini bisa melihat bahwa partai ini lambangnya Ka'bah, bisa dikembalikan lagi bahwa jangan sampai untuk kepentingan pribadi, lalu Ka'bah ini ditinggalkan. Jadi buat saya, karena saya seorang mualaf dan saya ada di kubu Djan Faridz, saya tetap berharap PPP ini partai yang Islamnya punya moral dan martabat.
Dengan posisi sebagai Wasekjen, apa yang akan kamu lakukan menyikapi adanya dua kubu di tubuh PPP? Apakah kamu menginginkan adanya islah dengan kubu Romahurmuziy?
Apa yang saya lakukan? Ya setelah pelantikan. Jadi diliat saja nanti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Transformasi Sarana Menara Nusantara dari 'Raja Menara' Menuju Raksasa Infrastruktur Digital
-
Tatang Yuliono, Bangun Koperasi Merah Putih dengan Sistem Top Down
-
Reski Damayanti: Mengorkestrasi Aliansi dalam Perang Melawan Industri Scam
-
Andi Fahrurrozi: Engineer Dibajak Timur Tengah saat Bisnis Bengkel Pesawat Sedang Cuan
-
Dewa Made Susila: Pasar Otomotif Sudah Jenuh, Saatnya Diversifikasi
-
Wawancara Khusus Jenderal Dudung: Buka-Bukaan Kontroversi KPR Prajurit TNI AD Rp586,5 Miliar
-
Nirwala Dwi Heryanto: Orang yang Jatuh Cinta Paling Mudah Kena Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai
-
Penuh Tantangan, Ketua KPU Beberkan Dinamika Pemilu 2024 hingga Polemik Pengadaan Private Jet
-
Wawancara Eksklusif: Bro Ron Lawan Kaesang dengan Politik 'Akar Rumput', Bukan Modal Duit