Suara.com - Pada Pemilu Legislatif atau Pileg 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil meraih kemenangan besar di DKI Jakarta. Dengan perolehan suara yang signifikan, PKS sukses menduduki posisi teratas di antara partai-partai lainnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan Suara.com, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta, Khoirudin mengungkapkan beberapa rahasia di balik keberhasilan PKS, termasuk pentingnya doa dan dakwah dalam strategi mereka.
Berikut wawancara lengkapnya:
PKS berhasil meraih suara terbanyak di Pileg DKI 2024. Apa rahasianya?
Ya, tentu ada dua faktor besar yang kami lakukan. Pertama, kami percaya bahwa kekuasaan itu bukan sepenuhnya hasil usaha manusia, tetapi merupakan takdir dari Allah SWT.
Dalam surat Al-Qasas ayat 27, Allah jelas menyatakan bahwa Dia yang memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki.
Jadi, kami memang mengawali perjuangan kami dengan doa. Sebulan sebelum pencoblosan, seluruh kader PKS DKI Jakarta melakukan gerakan khatam Qur'an tiap malam, dan kami juga melaksanakan salat tahajud bersama. Semua kegiatan kami dimulai dengan doa yang khusyuk, memohon agar Allah memberikan kami kekuatan dan kelancaran.
Jadi, doa menjadi kunci utama dalam perjuangan PKS di Pileg kali ini?
Betul, doa itu sangat penting. Tapi selain doa, tentu ada ikhtiar yang maksimal. Kami tidak hanya berdoa, tapi juga berusaha semaksimal mungkin. Kami bergerak dengan semangat yang luar biasa, meskipun dari segi logistik, kami tidak memiliki banyak dana.
Anggaran kami terbatas, tapi semangat juang dan keinginan untuk melayani masyarakat lah yang menjadi motor penggerak kami. Kami ingin menjadikan jabatan ini sebagai sarana untuk memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat.
Sepertinya semangat untuk melayani ini memang menjadi prinsip utama PKS. Apakah jalur dakwah juga masih dijalankan dalam perjuangan PKS?
Iya, tentu saja. Dakwah itu menjadi bagian integral dari seluruh aktivitas kita, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam politik. Dalam Islam, politik itu adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalankan dengan cara yang baik dan benar. Jadi, ketika kami memperjuangkan kursi kekuasaan, kami juga
Berita Terkait
-
Bansos di Jakarta Merosot Selama 2 Tahun, Legislator PKS Suhud Curiga Dipolitisir: Masalah Ini Harus Clear!
-
Meski Anies Dukung Pram-Rano, Aher Yakin Militansi Massa PKS Menangkan RK-Suswono
-
Grace Natalie Disuruh Bagi-bagi Topi, Netizen Singgung Koalisi 'Haram' dengan PKS
-
PKS Tak Paksa Anies, Tapi Berharap Dukungan untuk Pilkada Jakarta dan Jabar
-
Aboe Bakar PKS Pertanyakan Keberadaan KPK, Novel Baswedan: Mengonfirmasi DPR Lah Otak Pelemahan KPK
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Prodjo Sunarjanto: Peluang Besar Logistik, Mobil Listrik hingga Tantangan dari Gen Z
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Transformasi Sarana Menara Nusantara dari 'Raja Menara' Menuju Raksasa Infrastruktur Digital
-
Tatang Yuliono, Bangun Koperasi Merah Putih dengan Sistem Top Down
-
Reski Damayanti: Mengorkestrasi Aliansi dalam Perang Melawan Industri Scam
-
Andi Fahrurrozi: Engineer Dibajak Timur Tengah saat Bisnis Bengkel Pesawat Sedang Cuan
-
Dewa Made Susila: Pasar Otomotif Sudah Jenuh, Saatnya Diversifikasi
-
Wawancara Khusus Jenderal Dudung: Buka-Bukaan Kontroversi KPR Prajurit TNI AD Rp586,5 Miliar
-
Nirwala Dwi Heryanto: Orang yang Jatuh Cinta Paling Mudah Kena Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai
-
Penuh Tantangan, Ketua KPU Beberkan Dinamika Pemilu 2024 hingga Polemik Pengadaan Private Jet