Suara.com - Mantan Gubernur Bank Indonesia Adrianus Mooy menilai tidak ada yang salah dalam kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia menyelamatkan Bank Century. Menurut Adrianus, kebijakan itu merupakan upaya untuk mencegah dampak sistemik di industri perbankan nasional terkait krisis yang terjadi di perekonomian global.
“Itu kan kebijakan preemptive, kebijakan yang diambil agar tidak terjadi sesuatu di kemudian hari. Ternyata, setelah dilakukan bailout terbukti tidak ada dampak negatif di dunia perbankan. Tetapi, sekarang itu kan dibalik, justru karena tidak ada dampak apa-apa jadi seharusnya tidak perlu ada dana bailout untuk Bank Century,” kata Adrianus dalam diskusi peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia 2013 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Bank Indonesia mengambil alih Bank Century yang sedang kesulitan likuiditas akibat krisis global yang terjadi pada 2008. Dana talangan untuk Bank Century yang dikucurkan BI membengkak dari Rp630 miliar menjadi Rp2,5 triliun, lalu membengkak lagi menjadi Rp6,7 triliun.
Bank Indonesia memutuskan untuk memberikan dana “bailout” kepada Bank Century karena kondisi perekonomian global yang ketika itu tengah krisis. Penutupan Bank Century diyakini akan memberikan dampak sistemik terhadap industri perbankan seperti yang pernah terjadi pada 1998-1999.
Bank Century ditetapkan sebagai bank berdampak sistemik melalui rapat tanggal 20-21 November 2008. Setelah ditetapkan sebagai bank berdampak sistemik, Bank Century kemudian diserahkan ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga ini kemudian mengucurkan dana Penyertaan Modal Sementara (PMS) atau yang lebih dikenal sebagai dana talangan atau bailout sejak 24 November 2008. Dana ini dicairkan dalam enam kali tahapan, dengan nilai total Rp6,7 triliun.
BPK menyimpulkan pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dari Bank Indonesia ke Bank Century sebesar Rp 689,39 miliar, termasuk penyaluran penyertaan modal sementara dari Lembaga Penjamin Simpanan ke Bank Century selama 24 November 2008 sampai 24 Juli 2009 senilai Rp 6,76 triliun merugikan negara. Kasus bailout Bank Century sudah menyeret mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulia ke pengadilan.
Berita Terkait
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Bos Bank Indonesia : Ruang Penurunan Suku Bunga Masih Terbuka
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Tipis di Kuartal III 2025
-
Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?