Suara.com - Merosotnya pendapatan sejumlah perusahaan dalam triwulan pertama membuat indeks saham di kawasan Asia kembali menurun. Pelaku pasar memilih untuk menjual sahamnya karena khawatir Rusia akan menerima sanksi tambahan dari negara-negara Uni Eropa terkait krisis di Ukraina.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,4 persen ke level 137,66 pada sesi penutupan perdagangan, Senin (28/4/2014). Selama tiga hari beruntun, indeks saham di kawasan regional ditutup melemah. Indeks saham di Tokyo juga anjlok 0,98 persen atau 141,03 ke level 14.288 dan indeks saham di Seoul turun 0,12 persen atau 2,4 poin ke level 1.969,26.
“Kami berharap pelaku pasar melakukan konsolidasi dalam dua bulan ke depan. Krisis di Ukraina telah menimbulkan volatilitas di pasar. Pendapatan perusahaan yang melemah juga menjadi kekhawatiran lain di kalangan investor,” kata Audrey Goh, analis dari Standard Chartered Inc.
Penurunan terbesar dialami indeks Shanghai yang anjlok 1,62 persen atau 33 poin ke level 2.003. Akhir pekan lalu, indeks Shanghai juga terkoreksi 1 persen. Sedangkan indeks Hang Seng di Hongkong juga turun 0,41 persen atau 91 poin ke level 22.132.
Di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia juga melorot 1,3 persen atau 64 poin ke level 4.832. Volume perdagangan 3,9 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp5,2 triliun. Ada 62 saham yang naik, 271 saham turun dan 55 saham stagnan. (RTI/Bloomberg)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025