Suara.com - Bank Dunia melakukan International Comparison Program (ICP) untuk mengetahui negara termahal di dunia. Pengukuran dilakukan atas dasar seberapa banyak uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang dan juga pelayanan.
ICP kemudian menyusun peringkat dari negara paling mahal hingga paling murah dengan mengkalkulasi tingkat indeks harga di negara masing-masing.
ICP juga mengumpulkan data setiap enam tahun sekali dari seluruh dunia untuk mengkalkulasi biaya hidup sebenarnya dan tidak menggunakan ukuran mata uang. ICP menggunakan ukuran harga makanan, biaya sewa dan kesehatan dan juga pelayanan pemerintah.
Berdasarkan data tersebut, ICP menempatkan Swiss sebagai negara termahal di dunia. Sedangkan posisi kedua ditempati oleh Norwegia. Bermuda, Australia dan Denmark di posisi berikutnya.
Di posisi 6-10 adalah Swedia, Jepang, Finlandia, Luksemburg dan Kanada. Sedangkan Amerika Serikat tidak masuk dalam daftar 10 besar dan berada di posisi 25. Amerika Serikat menempati posisi paling rendah dibandingkan negara-negara dengan pendapatan besar.
Berdasarkan data Bank Dunia, hampir setengah dari total output perekonomian sebesar 90,6 triliun dolar Amerika berasal dari negara dengan pendapatan menengah dan rendah. (Guardian/Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
Terkini
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan
-
Cegah Kejahatan Siber, BRI Terus Edukasi Nasabah untuk Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan
-
Harga Minyak Stabil, Pasar Cermati Sinyal Perdamaian Rusia-Ukraina