Suara.com - Hanya dalam waktu enam tahun, India telah menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia. Berdasarkan data International Comparison Program (ICP) yang dilakukan oleh Development Data Group di Bank Dunia, perekonomian India yang hanya berada di posisi 10 pada 2005 langsung naik ke urutan tiga pada 2011. India hanya kalah dari Amerika Serikat dan Cina.
“Perekonomian Jepang dan Inggris Raya mengecil dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Jerman hanya meningkat tipis, Prancis dan Italia tetap sama,” berdasarkan data dari ICP tersebut.
Berdasarkan data tersebut, 6 dari 12 negara dengan perekonomian terbesar berasal dari negara dengan pemasukan menengah. Enam negara dengan pemasukan menengah terbesar adalah Cina, India, Rusia, Brasil, Indonesia dan Meksiko menguasai 32,3 persen Produk Domestik Bruto dunia. Sedangkan enam negara dengan pemasukan besar yaitu Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Prancis, Inggris Raya dan Italia menguasai 32.9 persen PDB dunia.
“Cina dan India menguasai dua pertiga perekonomian Asia Pasifik, di luar Jepang dan Korea selatan. Rusia menguasai 70 persen di CIS dan Brasil menguasai 56 persen di Amerika Latin. Setengah perekonomian Afrika dikuasai Afrika Selatan, Mesir dan Nigera,” tulis laporan.
Untuk bidang pengeluaran investasi, Cina masih tetap paling atas dengan angka 27 persen dan diikuti Amerika Serikat dengan 13 persen. Posisi ketiga ditempati India, Jepang dan Indonesia dengan pengeluaran 7 persen untuk investasi.
Khusus untuk wilayah Asia Pasifik, Cina dan India menguasai 80 persen pengeluaran untuk investasi. Rusia mendominasi 77 persen di CIS, Brasil menguasai 61 persen di Amerika Latin dan Arab Saudi mendominasi 40 persen di Asia Barat. (TimesofIndia)
Berita Terkait
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak