Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB), Wahyudin mengatakan, sejak Januari hingga Maret 2014 jumlah uang yang dikirim oleh para Tenaga Kerja Indonesia asal NTB di luar negeri mencapai Rp342 miliar.
"Pada 2013 total uang yang dikirim atau remitansi TKI NTB mencapai Rp1,4 triliun atau setengah dari APBD Provinsi NTB pada tahun itu," ujarnya.
Ia merinci pada Januari sebesar Rp125 miliar lebih, Februari Rp110 miliar lebih dan Maret Rp106,4 miliar.
Sementara berdasarkan data dari Bank Indonesia, asal pengirim remitansi terbesar adalah negara Arab Saudi yakni 58,7 persen, kemudian Malaysia sebesar 3,38 persen, Singapura sekitar 0,1 persen dan kemudian negara-negara lainnya.
"Sedangkan pengiriman melalui PT Pos Indonesia hingga saat ini belum bisa melihat asal negara pengiriman," katanya.
Kata dia, penurunan besaran remitansi TKI di antaranya dapat berdampak terhadap perekonomian dan rumah tangga karena hal itu berimbas pada usaha perdagangan disebabkan daya beli menurun.
"Akan tetapi kondisi itu biasa terjadi, karena ke depan akan ada lagi TKI yang akan keluar, pengiriman menjelang Ramadhan dan bahkan ada juga TKI yang pulang menjelang Ramadhan," pungkasnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Akhir Karir Ipda Aris, Terdakwa Pembunuhan Brigadir Nurhadi Resmi Dipecat Tidak Hormat
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen