Suara.com - Biaya yang diperlukan untuk memproduksi energi yang bersih di masa depan terus meningkat setiap tahunnya. Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi, diperlukan investasi 44 triliun dolar Amerika untuk bisa mencapai target pengurangan karbon pada 2050.
Hal tersebut diungkapkan Badan Energi Internasional dalam laporan “Energy Technology Perspectives” di Seoul, Korea Selatan. IEA menyebut, listrik akan menjadi sumber energy dari perekonomian dunia di masa depan dan menyaingi minyak.
Melonjaknya permintaan terhadap energi listrik menghadirkan tantangan yang serius, kata Direktur Eksekutif IEA, Maria van der Hoeven.
“Kita harus menerapkan dengan benar, tetapi saat ini kita berada di jalan yang salah,” kata Van der Hoeven.
Kata dia, penggunaan batu bara yang semakin melonjak seakan menghapus perkembangan energi terbarukan serta emisi dari sistem listrik tidak berubah dalam 20 tahun meski sudah ada kemajuan di sejumlah wilayah,” ujarnya.
Menurut dia, proses perubahan harus segera dilakukan dan dengan harga yang sangat mahal. IEA menilai, investasi sebesar 44 triliun dolar Amerika diperlukan untuk mengamankan energi bersih masa depan pada 2050. Jumlah itu meningkat dari estimasi sebelumnya yaitu 36 triliun dolar Amerika pada laporan 2012. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Bahan Bakar Baru E10 Digadang Ramah Lingkungan, Seberapa Siap Indonesia?
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Pemerintah Tegaskan: Gunung Lawu Tak Masuk Area Kerja Panas Bumi
-
Mengubah Daster Jadi Fashion Elegan, UMKM Binaan BRI Findmeera Buktikan Perempuan Bisa Berdaya
-
PNM & Menteri PKP Berikan Pembiayaan Terjangkau untuk Renovasi Rumah Usaha Nasabah Mekaar di Malang
-
Merdeka dari Kegelapan, Cerita Warga Musi Banyuasin Akhirnya Nikmati Terang Lewat BPBL
-
Cara Mengecek BLT Rp900 Ribu Oktober 2025, Kapan Cair? Ini Jadwal Penyalurannya
-
Cakap Digital, Bijak Finansial: Sinergi Suara.com dan Bank Jago untuk Tingkatkan Kualitas Guru
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA