Suara.com - Pemilik perusahaan swalayan berjaringan 7-Eleven di Australia telah mengambil alih perusahaan kopi Amerika Serikat Starbucks. Pengambilalihan itu dilakukan untuk menyelamatkan Starbucks.
Meski di sejumlah negara Starbucks berhasil mendominasi pasar, namun mereka gagal melakukan itu di Australia. Saat ini, hanya ada 24 kedai Starbucks di negara kanguru itu.
The Withers Group yang telah membangun 600 lebih swalayan 7-Eleven telah membeli lisensi Starbucks dari perusahaan induk di Amerika.
“Tujuan kami adalah membuat Starbucks menjadi jaringan kedai kopi tersukses di Australia,” kata CEO Withers Group Warren Wilmot.
Kata dia, Withers Group akan menggunakan tenaga ahli yang sudah dimiliki untuk membuat Starbucks meraih sukses dan bisa diterima oleh konsumen lokal. Australia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbaik di dunia.
Upaya mengambil alih Starbucks dan mengubahnya menjadi merek yang sukses seperti 7-Eleven tentunya bukan hal yag mudah. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2000 di Sydney, Starbucks kesulitan untuk menembus pasar Australia. Pada 2008, mereka menutup 60 kedai kopinya dan memecat 700 staf karena tidak bisa bersaing dengan kedai kopi lain. (AFP/CNA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok