Suara.com - Sebagian besar indeks saham di kawasan regional merosot pada sesi penutupan, Selasa (17/6/2014). Pelaku pasar masih was-was dengan potensi konflik yang semakin dalam di Irak serta sengketa gas antara Ukraina dengan Rusia.
Indeks Shanghai Composite di Cina menjadi indeks dengan penurunan terbesar yaitu 0,9 persen. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 19 Mei lalu. Sedangkan indeks MSCI Asia Pasifik juga melemah 0,1 persen.
“Perlambatan di Cina menjadi salah satu permasalahan yang bisa menganggu pasar. Uang masih sangat ketat dan bank juga semakin ketat sehingga pertumbuhan akan melambat, kata Leonard Tannenbaum, analis dari Fifth Street Management LLC.
Indeks Hangseng di Hongkong juga turun 0,4 persen. Ini menyusul laporan tentang turunnya investasi asing langsung non keuangan di Cina yang anjlok 6,7 persen menjadi 8,6 miliar dolar Amerika pada Mei. Penurunan juga dialami indeks Straits Times (Singapura) yang melemah 0,5 persen dan indeks S&P/ASX di Australia yang merosot 0,2 persen.
Indeks yang masuk zona hijau adalah indeks Topix (Jepang) yang bergerak 0,3 persen dan indeks Kospi (Korea Selatan) dan Taeix (Taiwan) yang bergerak 0,4 persen. Di Selandia Baru, indeks NZX juga terangkat 0,3 persen.
Di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta menguat 24 poin atau 0,4 persen ke level 4.909. Volume perdagangan 3,2 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp3,7 triliun dan frekwensi 206 ribu kali. Ada 118 saham yang naik, 156 saham turun dan 94 saham stagnan. (Bloomberg/RTI)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi