Suara.com - Kementerian Perdagangan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir telah melakukan revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar rakyat sebanyak 461 unit, menghabiskan dana kurang lebih Rp1,92 triliun.
"Hingga Juni 2014, dalam tiga tahun terakhir Kementerian Perdagangan telah merevitalisasi 461 pasar. Dahulu dikenal sebagai pasar tradisional sekarang menjadi pasar rakyat," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi.
Bayu mengatakan, meskipun dana yang disiapkan oleh Kementerian Perdagangan dari APBN cukup besar, total nilai proyek dari keseluruhan revitalisasi pasar tersebut mencapai Rp4 triliun yang juga disokong oleh APBD dari Provinsi atau Kabupaten Kota.
"Total dana yang dialokasikan dalam tiga tahun mencapai Rp1,92 triliun, akan tetapi nilai proyek mencapai Rp4 triliun karena APBD. Provinsi atau kabupaten Kota ikut ambil bagian dalam proyek revitalisasi rakyat," ujarnya.
Menurut Bayu, tantangan yang dihadapi dalam melakukan revitalisasi pasar tersebut adalah pada saat pasar tersebut selesai direvitalisasi, harus diisi oleh pedagang yang sebelumnya sudah berjualan di pasar itu.
"Harus bisa benar-benar menjaga bahwa pedagang di pasar yang telah direvitalisasi itu merupakan pedagang yang lama. Kita sangat ketat terkait hal itu," katanya.
Ia menjelaskan, dengan adanya revitalisasi pasar tersebut peningkatan omzet kurang lebih berkisar antara 70-200 persen, selain juga adanya penyaluran distribusi penyaluran bahan pokok menjadi jauh lebih baik.
Menurut Bayu, di Indonesia sendiri kurang lebih terdapat 10 ribu pasar baik besaf maupun kecil dan memang jika dilihat dari jumlah pasar yang telah direvitalisasi tersebut masih belum mencukupi dikarenakan proses yang tidak mudah.
"Berdasarkan pengalaman, revitalisasi pasar tersebut menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp8-10 miliar per pasar," kata Bayu. (Antara)
Berita Terkait
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemprov DKI Jakarta akan Revitalisasi Pasar Tradisional yang Kumuh dan Rawan Banjir
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Wacana Ragunan Buka Malam, DPRD Ultimatum Pramono Anung: Jangan Mimpi Naikkan Harga Tiket!
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
RI Siap Jadi Raksasa Tambang Cerdas, Penggunaan AI Dongkrak Efisiensi Hingga 20 Persen
-
OJK Pantau Ketat Gagal Bayar Akseleran dan Crowde
-
IHSG Dibuka Menguat, Tapi Rawan Koreksi Dipengaruhi Perang Dagang
-
Bank Himbara Baru Serap Rp 112,4 Triliun untuk Dana dari Menkeu Purbaya
-
Belum Ada Opsi, Bos Danantara Bingung Utang Kereta Cepat Jadi Polemik
-
Deretan Diskon BBM Pertamina Selama Oktober
-
Mandatori E10 Ditargetkan Berlaku 2028, Kementerian ESDM Khawatir Dampak Etanol ke Mesin Kendaraan!
-
Profil Andry Rajoelina: Presiden Madagaskar yang Kabur Imbas Demo Massal Gen-Z
-
OJK Minta Mahasiswa Waspada Investasi Ilegal, Banyak Tawarkan Keuntungan Besar
-
Bakal Diguyur Uang Likuiditas, Menkeu Tunggu Kesiapan BPD