Suara.com - Bank Dunia mengucurkan bantuan sekitar 500 juta dolar Amerika atau sekitar Rp6 triliun guna mendukung reformasi dan modernisasi kebijakan sektor finansial di Indonesia dengan fokus mendorong stabilitas, memperdalam sektor finansial, dan memperluas cakupan inklusi finansial.
"Pengalaman global menunjukkan bahwa memperdalam dan mendiversifikasi sistem finansial berkontribusi menciptakan lebih banyak lahan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan," kata Direktur Negara Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves.
Menurut dia, sistem finansial Indonesia saat ini didominasi oleh perbankan dan sangat terkonsentrasi sehingga sektor finansial non-bank seperti asuransi, dana bersama, serta dana pensiun tidak berkembang sepesat sektor finansial perbankan.
Ia berpendapat, sektor asuransi-mikro yang kurang berkembang di Indonesia sebenarnya berpotensi melindungi jutaan keluarga yang mencakup kelas menengah Indonesia yang terus tumbuh berkembang.
Pinjaman dari Bank Dunia dinilai dapat mendukung upaya pemerintah guna mempertahankan stabilitas sistem finansial dengan memperbaiki pencegahan, manajemen, dan resolusi krisis.
Sebelumnya, Direktur Pengelola Bank Dunia Sri Mulyani mengatakan, instabilitas merupakan bagian dari dinamika perekonomian global sehingga membutuhkan upaya lebih untuk menyembuhkan dampak dari krisis finansial yang terjadi.
"Instabilitas adalah bagian dari ekonomi global kita yang dinamis. Kita mengetahui bahwa krisis perbankan dan pasar modal cenderung timbul berulang secara periodik, dan kita tahu bahwa krisis itu tidak mengenal batasan negara, meski pembuat kebijakan telah berupaya sebaik mungkin untuk mengantisipasi, mencegah, dan menanggulanginya," kata Sri Mulyani.
Untuk itu, menurut dia, berbagai pihak terkait perlu memiliki jaring pengaman guna menghambat dampak buruk yang dapat terjadi dengan cara regulasi baik di tingkat nasional maupun internasional harus diarahkan untuk mengatasi kelemahan sistemik agar dapat mempersiapkan diri menghadapi krisis.
Namun, Sri Mulyani mengingatkan bahwa hal itu lebih mudah diucapkan dibanding dikerjakan karena kerap berbenturan dengan kenyataan politik dan ekonomi.
"Sewaktu menjabat Menteri Keuangan Indonesia, saya mengalami 'badai yang sempurna'. Terletak 10.000 mil dari episenter (pusat gempa) krisis di Amerika, mata uang saya terdevaluasi dan sistem perbankan kami menjadi rentan," ujarnya.
Ia mengemukakan, kondisi itu digabungkan dengan konflik dalam prioritas politik domestik mengakibatkan hanya sedikitnya opsi yang tersedia antara mengambil tindakan jangka pendek atau memperbaiki masalah jangka panjang. (Antara)
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Sri Mulyani saat Jadi Petinggi Bank Dunia? Kini Kena Reshuffle Prabowo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Profil Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti yang Jadi Sorotan Soal Beda Data Kemiskinan
-
BPS Catat Angka Kemiskinan Ekstrem RI Turun Drastis, Kini Sisa 2,38 Juta Jiwa!
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?