Suara.com - Manajemen PT Semen Indonesia membantah pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah merusak lingkungan. Juru bicara PT Semen Indonesia, Hari Subagyo mengatakan, proses pembuatan semen merupakan proses kering sehingga tidak akan menghabiskan air.
Selain itu, pembangunan pabrik semen juga membantu meningkatkan panen petani di sekitar lokasi pabrik tersebut. Dia memberi contoh, ketika pabrik Semen Indonesia selesai dibangun, petani yang tadinya hanya panen satu kali bisa menjadi dua hingga tiga kali setahun.
“Kami selalu memperhatikan lingkungan sebelum membangun pabrik. Semen Indonesia kan sudah beroperasi puluhan tahun sehingga kami tahu prodesur yang harus dilakukan seperti analisa amdal dan lain-lain. Kami juga selalu membuat embung untuk menampung air di sekitar pabrik sehingga petani bisa memanfaatkan air yang ada di embung itu untuk pertanian,” kata Hari kepada suara.com, Jumat (11/7/2014).
Hari menambahkan, tidak ada bukti bahwa pabrik semen menyedot cadangan air di kawasan tersebut. Karena itu, penolakan yang dilakukan oleh warga Rembang, Jawa Tengah terkait pembangunan pabrik semen di daerah tersebut dinilai tidak berdasar.
“Pembangunan pabrik semen itu kan juga memberikan multiplier effect. Coba saja lihat Pemkab Tuban, berapa APBD-nya sebelum ada pabrik semen dan sesudah, itu naiknya lumayan besar. Dengan adanya pabrik semen juga bisa menampung tenaga kerja dari warga sekitar,” tukasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga Rembang menolak pembangunan PT Semen Indonesia karena khawatir pembangunan akan merusak lingkungan tempat tinggalnya.
PT Semen Indonesia (Persero) memulai pembangunan pabrik baru berkapasitas 3 juta ton per tahun di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah terhitung Senin (16/6/2014). Pembangunan pabrik yang disebut ramah lingkungan ini menelan investasi hingga Rp3,7 triliun.
Berita Terkait
-
BUMN Ini Sulap Limbah Ternak Sapi Jadi Pundi-pundi Cuan
-
Pemerintah Soroti Standar Industri Hijau Pabrik Semen
-
Bye-bye TPA Menggunung! Jombang Kirim 10 Ton RDF Sampah Jadi Bahan Bakar Semen
-
Buwas Out, Saudara Ipar Jokowi Kini Komisaris Utama Semen Indonesia
-
Profil Pabrik Semen PT Jui Shin Indonesia (JSI) yang Diprotes Masyarakat Karawang
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Usai Himbara, Giliran Bank Jakarta Kebagian Dana Purbaya Rp 10-20 Triliun
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
IESR: Penguatan SDM Jadi Kunci Transformasi Sektor Energi Nasional
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir
-
IHSG Terus Meroket, Intip Saham-Saham yang Jadi Primadona Pagi Ini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal