Suara.com - Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional tujuh persen per tahun selama kepemimpinannya sampai 2019, namun dibutuhkan investasi Rp6.500 triliun untuk infrastruktur nasional agar pertumbuhan itu tercapai.
Target itu dikatakan Akbar Faizal selaku Deputi Bidang Infrastruktur, Perumahan Rakyat, dan Transportasi Kantor Transisi Jokowi-JK di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Menurut dia, dibutuhkan investasi infrastruktur setidaknya sebesar Rp6.500 triliun. Di mana, sebesar 25 persen atau berkisar Rp1.638 triliun kebutuhan investasi dapat disediakan dari APBN, sedangkan 75 persen lainnya harus dicarikan pembiayaan dari pihak lain seperti BUMN maupun pihak swasta.
Menurut Akbar, pembangunan infrastruktur adalah hal yang sangat vital dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pembangunan infrastruktur memiliki efek berganda terhadap dinamika kegiatan ekonomi yang lain.
Oleh karena itu, Jokowi-JK memandang perlu model pendekatan baru dalam mengelola infrastruktur nasional. Ragam pendekatan tersebut, antara lain, pertama, infrastruktur harus dipandang secara holistik tidak hanya berhenti pada instrumen pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga berkaitan dengan dimensi pemerataan, lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.
Kedua, pembangunan infrastruktur harus melibatkan semua sektor dan tidak parsial. Ketiga, perencanaan pembangunan infrastruktur perlu mempertimbangkan konektivitas nasional yang berbasis maritim. Keempat, perlu adanya gambar besar dalam pengelolaan infrastruktur nasional.
"Dan kelima, pengelolaan infrastruktur harus melibatkan potensi swasta," paparnya.
Dalam Nawa Cita (Sembilan Agenda Perubahan), menurut mantan anggota DPR ini, Jokowi-JK berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing rakyat, baik di pasar nasional maupun pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia bergerak maju seiring pertumbuhan di negara-negara Asia lainnya.
Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Jokowi-JK bertekad membangun infrastruktur, antara lain infrastruktur kelistrikan dengan tambahan minimal 35 ribu mega watt listrik untuk menerangi nusantara.
Kemudian membangun infrastruktur jalan sekurang-kurangnya 2 ribu kilometer termasuk merenovasi sekurang-kurangnya 10 pelabuhan laut dan bandara berikut hunian untuk para buruh.
Jokowi-JK juga berkomitmen membangun sekurang-kurangnya 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia dan memodernisasi pasar tradisional yang telah ada.
Sementara target pembangunan infrastruktur nasional yang menjadi komitmen Jokowi-JK, menurut Akbar, antara lain pertama memperbesar ruang fiskal yang berasal dari pengurangan subsidi energi guna membiayai pengurangan infrastruktur pemerintah.
"Kedua, mendayagunakan BUMN untuk mendukung program-program pembangunan infrastruktur," tutur Akbar.
Ketiga, tambah dia, membuat iklim investasi dan skema yang menarik sehingga sektor swasta tertarik untuk melakukan investasi dan mengembangkan proyek-proyek infrastruktur. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok