Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo diyakini bisa membawa Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia ke posisi 6.000 pada akhir 2015. Managing partner PT Ashmore Asset Management Indonesia, Arief Wana mengatakan, lonjakan sebesar 17 persen itu bisa terjadi apabila Jokowi merealisasikan janjinya untuk mengurangi subsisdi energi serta menambah anggaran untuk kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
Ketika Mahkamah Konstitusi menolak gugatan capres Prabowo Subianto sehingga memastikan kemenangan Jokowi dalam pemilu presiden, IHSG di Bursa Efek Indonesia berhasil menembus posisi tertinggi dalam satu tahun terakhir yaitu di level 5.223.
Wana mengatakan, kebijakan untuk mengurangi subsidi energi bisa mengurangi defisit anggaran. Selain itu, Jokowi juga sudah memasang target akan membawa perekonomian Indonesia di posisi 7 persen dalam dua tahun ke depan. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indoenesia hanya 5,1 persen.
“Fokus pasar saat ini adalah bagaimana pemerintahan yang baru mengatur stabilisasi ekonomi sebelum mereka tancap gas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dana kesehatan dan layanan finansial akan memberikan keuntungan dalam kebijakan pemerintahan yang akan datang,” ujarnya.
Prediksi Wana tentang IHSG yang akan naik 17 persen pada akhir tahun depan lebih besar dari prediksi analis lain yang dihimpun Bloomberg yang rata-rata memprediksi 7,1 persen. (Bloomberg)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina