Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk mengonsolidasikan bank-bank syariah pelat merah menjadi satu bank syariah nasional untuk menekan terjadinya kompetisi yang tidak perlu di ranah tersebut.
"Jika memungkinkan, presiden terpilih sebaiknya melakukan penyederhanaan bank syariah dari perbankan pelat merah menjadi satu bank syariah nasional saja," kata Corporate Communication PT Bank Panin Syariah Subeni di Jakarta, Minggu, (5/10/2014)
Menurut dia justru tidak efektif ketika bank-bank syariah anak usaha BUMN saling bersaing dalam satu segmen yang sama.
Ia mencontohkan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, dan BTN Syariah berkompetisi untuk menjaring nasabah tanpa ada faktor pembeda segmen yang berarti satu dengan yang lain.
"Dengan adanya satu bank syariah nasional akan jadi daya tarik perhatian masyarakat dalam negeri maupun dunia internasional," katanya.
Menurut dia keberadaan bank syariah nasional yang terkonsolidasi akan menggairahkan bursa di samping juga pada saham sekunder khususnya saham syariah. Ia menambahkan konsolidasi juga menjadi pilihan untuk memperbesar pangsa perbankan syariah yang hingga sejauh ini hanya 5 persen dari pangsa pasar perbankan nasional.
Umumnya bank-bank syariah di Tanah Air menghadapi persoalan minimnya modal dan likuiditas yang ketat. Pada saat bersamaan, rasio pendapatan operasional terhadap beban operasional (BOPO) tinggi mengingat skala usahanya yang kecil.
Data OJK per Juni mencatat rasio BOPO perbankan syariah berada pada kisaran 84,50 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan BOPO bank umum konvensional yang sebesar 75,45 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!
-
Ramalan Rocky Gerung: 'Hantu' Ijazah Jokowi Bakal Teror Pemerintahan Prabowo Sampai 2029!
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul