Suara.com - Bank Indonesia (BI) dan pemerintah melakukan uji coba penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di 4 provinsi yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Uji coba itu dimulai pada 8-30 Oktober 2014, dengan memakai uang elektronik (e-money) melalui agen Layanan Keuangan Digital (LKD) yang dikelola perbankan.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengungkapkan, skema penyaluran bantuan sosial melalui e- money merupakan hal baru di Indonesia. Kata dia, penyaluran bantuan dengan e-money bermanfaat untuk mencegah pihak penerima bantuan tidak melakukan pemborosan dan memicu penetrasi penggunaan alat bayar non tunai.
"Ini bermanfaat menjadi pintu masuk ke jutaan masyarakat miskin penerima bantuan dalam mengakses sektor keuangan formal, yang merupakan bagian dari Program Nasional Keuangan Inlusif," kata Ronald di lokasi peluncuran, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, Rabu (8/10/2014).
Hal yang sama juga diungkapkan Rahna Iryanti selaku Deputi Bappenas Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM. Kata dia, uji coba ini dilakukan untuk menilai efektivitas penyaluran bantuan memakai pembayaran e-money.
"Nanti bisa diperluas. Seperti dulu KUR (Kredit Usaha Rakyat) masih memakai satu bank. Melalui uji coba ini bisa dikembangkan sebagai alternatif penyaluran. Selain itu waktu antrean menjadi fleksibel," katanya.
Progam ini dilakukan atas kerja sama, Bappenas, Kementerian Sosial, BI, Bank Mandiri, BRI, Kementerian Keuangan, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), serta Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Masional (TNP2K).
Berita Terkait
-
Cashless is a Lifestyle: Ketika Gen Z Tak Lagi Pegang Uang Kertas
-
Bukan Sekadar Lari, Mandiri Jogja Marathon 2025 Hadirkan Mini Expo dan Kolaborasi Brand Lokal
-
Bukan Kue, Isi Hampers Lebaran Irfan Hakim Bikin Netizen Takjub: Bingkisan Artis Paling Keren!
-
Cara Top Up E-Money di Livin Mandiri, Nggak Pakai Ribet!
-
Cara Top Up E-Money di ATM, Lebih Praktis dan Cepat!
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna