Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp18,12 triliun pada triwulan III-2014. Angka itu tumbuh 19 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp15,23 triliun.
Direktur Kepatuhan BRI Randi Anto mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut menghasilkan earning per share (EPS) atau pendapatan per lembar saham sebesar Rp979,6, lebih besar dari angka di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp823.
"Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit yang terjadi di seluruh segmen bisnis," ujar Randi.
Total kredit yang sudah disalurkan BRI mencapai Rp464,19 triliun pada akhir September 2014 atau meningkat 12,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 413,27 triliun.
Dari semua segmen kredit, segmen mikro masih mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 15,8 persen (yoy) menjadi Rp148,43 triliun atau meningkat sebesar Rp 20,2 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,1 juta nasabah dari 6,2 juta nasabah di triwulan III-2013.
"Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) BRI juga menunjukkan trend positif. Secara keseluruhan realisasi outstanding KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp 32,03 triliun, atau meningkat 21,94 persen (yoy), dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 3 juta dari 2,5 juta nasabah di triwulan III-2013," kata Randi.
Randi menuturkan, upaya BRI dalam membina nasabah KUR juga membuahkan hasil positif. Per akhir September 2014 ini, tercatat sebanyak 966 ribu nasabah KUR hasil binaan BRI dengan plafond sebesar Rp17,77 triliun berhasil hijrah ke kredit komersil.
Ia menambahkan, pertumbuhan kredit tersebut diimbangi dengan posisi neraca yang likuid. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat sebesar 85,29 persen pada September 2014, sedangkan kualitas aset produktif tetap terjaga dengan baik, yang terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,46 persen.
Adapun NPL gross BRI tercatat sebesar 1,89 persen atau lebih baik apabila dibandingkan dengan NPL gross rata-rata industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 2,31 persen pada Agustus 2014.
Selain itu, lanjut Randi, pihaknya juga berhasil menjaga posisi permodalan yang kokoh dengan rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 18,57 persen pada September 2014 dibandingkan 17,14 persen pada September 2013.
Dari sisi pendanaan, BRI juga berhasil menumbuhkan DPK. Per Akhir September 2014 total Dana Pihak Ketiga BRI mencapai Rp544,27 Triliun atau tumbuh 19,7 persen (yoy), dengan rekening tabungan mencapai 46,52 juta atau meningkat 10 juta dari triwulan III-2013 yang sebesar 36,96 juta nasabah.
"Pertumbuhan tabungan kami juga secara konsisten selalu di atas rata-rata industri, dengan presentase sebesar 13,5 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata pertumbuhan tabungan industri perbankan nasional yang sebesar 8,6 persen per Agustus 2014," kata Randi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Laba IRSX Melonjak 1.776 Persen, Pendapatan Top Line Turun
-
Sosok An Shaohong: Dirut LABA, Backdoor Tiga Saham BEI, Ternyata Buronan China
-
Fundamental, PANI jadi Salah Satu Emiten Properti Terkuat di Pasar Modal
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok