Suara.com - Penjualan kendaraan grup Astra International turun sebesar satu persen dan kontribusi laba dari sektor otomotif juga turun sebesar 14 persen, demikian dikatakan Chief of Corporate Communication, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas di Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/11/2014).
Penjualan mobil-mobil Astra sepanjang 2014 turun menjadi 476.000 unit dan membuat pangsa pasar Astra turun menjadi 51 persen dari 53 persen pada periode yang sama tahun lalu.
"Meskipun penjualan mobil nasional tumbuh sebesar 3 persen namun penjualan mobil Astra turun," kata Pongki.
Adapun kontribusi laba sektor otomotif Grup Astra turun 14 persen dari tahun lalu, menjadi hanya 5,9 triliun. Pongki mengatakan penurunan kontribusi laba itu disebabkan oleh persaingan pasar yang kian ketat.
"Persaingan diskon pada pasar mobil memberi dampak negatif pada marjin keuntungan bisnis," ujar Pongki.
Selama perjalanan 2014, grup otomotif Astra yang terdiri dari Daihatsu, Isuzu, UD Truck, Toyota, dan Peugeot ini sudah mengeluarkan sembilan model facelift dan 18 model baru.
Kontributor terbesar penjualan masih dipegang oleh PT. Toyota Astra Motor (TAM), sedangkan kontributor kedua yakni PT. Astra Daihatsu Motor.
Sedangkan penjualan sepeda motor mengalami peningkatan sebesar 9 persen menjadi 3,8 juta unit. Pangsa pasar pun naik dari 60 persen hingga 63 persen. Pada motor sendiri selama tahun 2014 sudah mengeluarkan satu model baru dan 13 model facelift.
Meski demikian, secara keseluruhan pendapatan bersih Astra International naik 6 persen menjadi Rp150,6 triliun selama sembilan bulan di tahun 2014. Kenaikan ini berkat kontribusi kenaikan pendapatan dari sektor agribisnis dan kontrak penambangan.
Sektor agribisnis memberikan peningkatan kontribusi sebesar 107 persen, 40 persen dari divisi alat berat dan pertambangan, serta 14 persen dari divisi jasa dan keuangan.
Laba bersih dari agribisnis menjadi RpRp1,5 triliun. Sedangkan pada divisi alat berat menjadi Rp2,9 triliun. Untuk laba bersih jasa keuangan naik 14 persen menjadi Rp3,8 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya