Suara.com - Pendapatan bersih PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya (Astra atau Perseroan) per Maret 2014 mencapai Rp 49,8 triliun, naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
Sementara laba bersih mencapai Rp 4,7 triliun, mengalami kenaikan sebesar 10% dari Rp 4,3 triliun. Laba bersih per saham naik sebesar 10% menjadi Rp 117 per saham. Nilai bersih aset Astra Rp 2.197 per saham pada 31 Maret 2014, mengalami peningkatan sebesar 6% dibandingkan periode akhir tahun 2013 sebesar Rp 2.073.
“Persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra, meskipun volume penjualan meningkat. Sementara itu kinerja dari sektor agribisnis mengalami peningkatan terutama disebabkan oleh naiknya harga CPO, sedangkan sektor kontraktor pertambangan berhasil meningkatkan volume produksi batubara. Kami memperkirakan peningkatan kompetisi di pasar mobil dan lemahnya harga batu bara akan terus berlanjut pada tahun 2014,” ungkap Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, dalam siaran pers yang diterima suara.com, Senin (28/4/2014).
Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 5% menjadi Rp 2 triliun. Walaupun permintaan otomotif masih baik sepanjang kuartal pertama tahun 2014, terjadinya perang diskon pada pasar mobil masih memberikan pengaruh pada laba bersih Astra. Kontribusi laba bersih dari bisnis grup komponen juga mengalami penurunan, menyusul turunnya kepemilikan saham Perseroan di Astra Otoparts dari 95,7% menjadi 80% pada kuartal kedua tahun 2013.
Laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami penurunan 5% menjadi Rp 981 miliar. Pertumbuhan yang kuat dari portofolio jasa keuangan termasuk di dalamnya Federal International Finance, PermataBank dan Astra Credit Companies sedikit berkurang akibat penurunan kontribusi Asuransi Astra Buana.
Laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan naik 39% menjadi Rp 959 miliar. PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 12% dan peningkatan laba bersih sebesar 40% menjadi Rp 1,6 triliun.
Laba bersih Divisi Agribisnis naik 120% menjadi Rp 625 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 120% menjadi Rp 785 miliar.
Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 30% menjadi Rp 87 miliar. PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol yang mengoperasikan jalur Tangerang – Merak sepanjang 72,5 km, yang 79,3% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, mencatat peningkatan volume trafik kendaraan sebesar 4% menjadi 10 juta kendaraan dengan tarif rata-rata meningkat 14%.
Laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi naik 26% menjadi Rp 26 miliar. PT Astra Graphia Tbk (AG), sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan agen tunggal Fuji Xerox di Indonesia, yang 76,9% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, mencatat laba bersih sebesar Rp 33 miliar, naik 26%.
Berita Terkait
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur
-
Penjualan Mobil di Semester Pertama Anjlok, Daihatsu: Lebih Parah dari Era Covid-19
-
Kumpul Sahabat Daihatsu 2025 di Palembang Gandeng Komunitas Otomotif dan Promosikan UMKM Lokal
-
Astra Kuasai 56 Persen Pasar Otomotif Nasional, Catatkan Penjualan 482.964 Unit pada 2024
-
Inspirasi Kampung Setaman: Dari Popok Bekas hingga Bayar PBB Pakai Sampah
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
Terkini
-
Bank Aladin Syariah Investasi di Pendidikan, Guyur Dana Beasiswa
-
Satu Direktur Bank Woori Finance Indonesia Tiba-tiba Mundur
-
LMS 2025: Infrastruktur Bendungan dan Pengadaan Pangan Jadi Dua Sisi Mata Uang Tak Terpisahkan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Pemerintah Jamin Masyarakat 3T Raih Akses Listrik 24 Jam di 2026
-
Rencana DMO Emas, IMA Ingatkan Pemerintah: Jangan Abaikan Harga Pasar dan Fluktuasi Global!
-
Lewat Akselerasi Ekspor Digital di TEI 2025, Bank Mandiri Perkuat Peran Mitra Strategis Pemerintah
-
Pencairan BPNT Tahap Akhir 2025: Cek Status Penerima Bantuan Oktober 2025
-
Transformasi Tanpa Kehilangan Arah: Kolaborasi Jadi Cara Baru Bisnis Bertahan di Era Digital
-
Rupiah Dibuka Perkasa Lawan Dolar AS, Didorong Sentimen Ini