Suara.com - Bank Indonesia memperhitungkan dampak dari kenaikan harga BBM karena sebagian subsidinya dialihkan ke sektor lain hanya akan berlangsung paling lama 3 bulan.
"Kami perkirakan dampaknya tidak akan lama dan hanya bersifat sementara," kata Mawardi BH Ritonga, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Senin, (24/11/2014).
Kenaikan harga barang dan jasa sebab komponen BBM, menurut Mawardi, adalah hal yang dapat dimaklumi.
"Namun kenaikannya kami harapkan tidak berlebihan karena sesungguhnya yang naik hanya biaya distribusinya, sementara jumlah barang atau sarana pemenuhannya masih mencukupi kebutuhan," lanjutnya.
Untuk Balikpapan, menurut dia, bukanlah daerah dengan tekanan inflasi tinggi untuk saat ini. Semua suplai kebutuhan masyarakat cukup dan terpenuhi dengan baik.
“Kecuali harga cabai yang melonjak sampai Rp100.000 per kg, lalu tarif angkot yang naik dua kali dalam sepekan, belum ada kenaikan harga barang dan jasa lain yang signifikan. Harga makan siang di warung sederhana, masih bisa didapat antara Rp12.000 hingga Rp18.000 per porsi,” jelasnya.
Di sisi lain, masyarakat Balikpapan memang dikenal memiliki daya beli cukup tinggi. Dalam sepekan kenaikan harga BBM, kecuali demo dan mogok sebagian sopir angkot, terlihat semua berjalan normal dan diterima apa adanya.
"Kami bisa memahami langkah yang ditempuh pemerintah. Memindahkan subsidi BBM untuk membiayai proyek yang lebih produktif itu lebih kena sasaran ketimbang membayari BBM untuk orang kaya," kata Limbong, pemilik jasa angkutan travel.
Walaupun demikian, Limbong juga menuturkan, bahwa hingga 3 hari pascakenaikan BBM, penumpang travelnya menyusut drastis. Dari 5 mobil yang dioperasikannya, saat itu hanya terisi satu mobil untuk tujuan Melak, Kutai Barat, lebih kurang 350 km barat laut Balikpapan. (Antara)
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga