Suara.com - Goenarjoadi Goenawan adalah Wakil Presiden Direktur dari rumah makan cepat saji Lotteria sebelum memulai usaha makanan cepat saji Haesanmul Gasig yang berarti seafood snack. Dia memutuskan untuk mengembangkan brand baru kelas menengah.
“Waktu itu kerja sama dengan Giant dan diminta untuk mengembangkan brand menengah. Food Court yang ada di Giant Palm Seni bukan lagi untuk ukuran kecil,” jelasnya.
Goenawan memutuskan untuk membuat makanan cepat saji seafood. Alasannya sederhana, karena makanan seafood sudah mempunyai pangsa pasar tersendiri. Selain itu, selisih bahan makanan seafood dengan harga jual juga lebih besar.
“Kalau misalnya anda melihat ke supermarket harga ayam yang dijual di sana lalu bandingkan dengan harga yang dijual di rumah makan cepat saja yang menjual ayam, selisihnya itu hanya sekitar 15 persen. Sedangkan untuk seafood jauh lebih besar. Misalnya baso ikan, apabila membeli di supermarket lalu dijual maka selisihnya bisa mencapai 85 persen,” katanya.
Goenawan sudah mempunyai pengalaman dalam urusan menyiapkan makanan cepat saji sehingga kita memulai usaha seafood snack-nya ini tidak memerlukan waktu lama hanya sekitar satu bulan. Mudahnya mencari bahan untuk seafood snack membuat Goenawan bisa menjual produknya itu dengan harga murah.
“Untuk catering biasanya saya menjual Rp15 ribu per box. Isinya nasi dengan teriyaki asam manis atau karage. Untuk Kimchi noodles juga dijual dengan harga yang sama,” jelasnya.
Haesanmul Gansig memang disajikan ala Korea tetapi semua bahannya berasal dari Indonesia. Pada November 2013, Goenawan mengeluarkan modal Rp150 juta untuk memulai usaha seafood snacknya ini.
“Ciri khas dari Haesanmul Gansig asalah sambal Korea. Yang membedakan sambal ini dengan sambal lainnya adalah terlambat pedas. Jadi, setelah beberapa menit baru terasa pedasnya sambal korea ini,” ungkapnya.
Goenawan mengatakan, murahnya harga ikan merupakan imbas dari kebijakan yang diterapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Kebijakan yang pro nelayan membuat harga ikan menjadi murah sehingga industri kuliner seafood sedikit banyak ikut tertolong.
“Saat ini nelayan memerlukan cold storage untuk menyimpan ikan. Apabila semua nelayan sudah punya cold storage maka harga ikan dijamin akan murah,” jelasnya.
Goenawan juga berbagi cerita tentang cara untuk meraih sukses di industri luliner. Kata dia, usaha kuliner harus bisa meraih sebanyak-bayaknya menu catering dan tidak mengandalkan hanya kepada jualan secara langsung.
“Kalau catering itu, pesanannya pasti dan jumlahnya banyak. Merek-merek makanan yang besar itu bisa dapat pesanan catering dalam jumlah besar makanya mereka bosa tetap survive. Strategi ini juga diterapkan oleh Haesanmul Gasig dengan mengejar catering dalam jumlah besar,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, omzet Haesanmul Gasig per minggu dari catering mencapai Rp5 juta. Angka itu 10 kali lipat lebih besar dibandingkan penjualan harian. Kata dia, Haesanmul Gasig bisa menerima pesanan catering 200-300 box per hari.
Goenawan juga mengungkapkan, pengusaha yang ingin terjun ke industri kuliner harus melek duit.
“Kalau anda ingin terjun ke industri kuliner harus melek duit. Duit itu ada yang punya dan kenapa tidak mampir ke tempat anda,” kata Goenardjoadi Goenawan, pendiri makanan cepat saji Haesanmul Gasig.
Dengan prinsip itulah, Goenawan membawa Haesanmul Gasig semakin berkembang dari tahun ke tahun. Kini, seafood snack itu sudah mempunyai sejumlah cabang dan juga mulai di-franchise-kan. Apabila anda tertarik untuk menjadi franchisee, bisa langsung menghubungi Goenawan melalui surat elektronik di goenarjoadi@gmail.com.
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
1.556 Pinjol Ilegal Sudah Ditutup Sepanjang Tahun 2025
-
Sektor Industri dan Keuangan Dituntut Gerakan Aksi Udara Bersih
-
IHSG Terancam Koreksi, Wall Street Terguncang Imbas Ancaman Trump ke China
-
Harga Emas Naik Tipis Senin Ini: Antam Rp 2.414.000 per Gram, Galeri 24 2,3 Jutaan
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara