Suara.com - Kapal milik PT Pertamina (Persero), Pertamina Gas 2 untuk pertama kali akan mengangkut elpiji impor sebesar 44 ribu metrik ton dari GasCo Terminal, Ruwais, Uni Emirat Arab.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang usai melepas keberangkatan kapal Pertamina Gas 2 di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu mengatakan, kapal angkut gas raksasa (very large gas carrier/VLGC) tersebut dijadwalkan tiba di Ruwais pada 24-25 Februari 2015.
"VLGC Pertamina Gas 2 yang mengangkut sebanyak 22.000 metrik ton propana dan 22.000 metrik ton butana diperkirakan tiba di Teluk Semangka (perairan timur Lampung) pada 7-9 Maret 2015," katanya.
Menurut dia, pengangkutan sendiri elpiji tersebut akan menghemat biaya pengadaan sebesar Rp277 miliar atau 23 juta dolar dalam setahun.
Dengan mengangkut sendiri, Pertamina mengubah pola pengadaan impor elpiji dari sebelumnya "cost and freight" (CFR) ke "free on board" (FOB).
"Langkah ini merupakan salah satu efisiensi di tengah kondisi industri migas yang tertekan akibat penurunan harga minyak," kata Bambang.
Pertamina Gas 2 merupakan kapal VLGC terbesar di dunia yang diserahterimakan kepada Pertamina pada medio Mei 2014.
Kapal tersebut akan mendukung pasokan dan distribusi elpiji di Indonesia dengan perkiraan pada 2015 mencapai 6,7 juta ton.
Selain sebagai pengangkut elpiji, VLGC Pertamina Gas 2 juga berfungsi sebagai penampung terapung sekaligus sebagai sumber pasokan (mothersip) bagi kapal pengangkut yang lebih kecil.
Di samping juga, kapal tersebut dapat digunakan sebagai kapal perdagangan internasional. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius