Suara.com - Dear Mbak Sari
Saya Putri, karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Sebenarnya pertanyaan ini bukan untuk diri saya sendiri tetapi untuk teman kantor saya. Saya punya teman kantor yang super konsumtif. Permasalahannya, dia sering menggunakan kartu kredit untuk memenuhi gaya hidupnya hingga salah satu kartunya mencapai batas limit. Akibatnya, gaji yang diterima setiap bulan selalu terkuras untuk membayar cicilan dan kalau habis pasti pinjam uang dari teman sekantor,
Sebenarnya yang mau saya tanya, apakah ada tips menggunakan kartu kredit dengan bijak sehingga tidak membebani keuangan. Apakah membayar kartu kredit sesuai dengan minimum payment justru tidak akan membuat utang itu lunas? Bagaimana cara menyembuhkan kecanduan menggesek kartu kredit?
Terima Kasih
Salam kenal Putri,
Beruntung sekali teman Anda mempunyai seseorang yang peduli dengannya. Rekan kerja yang mempunyai masalah dalam keuangan, bukan hanya berdampak negatif pada diri yang bersangkutan tetapi bisa merembet pada lingkungan di sekitarnya karena orang tersebut tidak akan fokus pada tugasnya sehari- hari.
Banyak orang menggunakan kartu kredit seolah-olah mempunyai ekstra uang untuk dibelanjakan sepuasnya. Padahal fungsi dari kartu kredit adalah mempermudah pembayaran atau pengganti uang, yang harus dibayar pada waktunya. Daripada harus membawa segepok uang tentunya lebih praktis membawanya dalam bentuk kartu.
Memang sulit untuk menahan godaan berbelanja dengan kartu kredit, belum lagi berbagai penawaran, baik diskon, cicilan 0% dan iming- iming lain yang bisa mendorong seseorang menjadi berperilaku konsumtif. Jadi, kembali lagi pada orang tersebut, harus ada kesadaran dan keinginan kuat untuk terlepas dari perilaku konsumtif, jangan menunggu sampai tercekik oleh hutang yang menggunung.
Agar bisa menggunakan kartu kredit dengan aman, maka berikut tipsnya:
1. Gunakan seperlunya : kadang karena alasan praktis dan malas bawa uang tunai, belanja apapun tinggal gesek saja. Padahal sulit mengontrol penggunaan kartu kredit , tahu-tahu tagihannya membengkak. Jangan membeli barang-barang yang kita tidak mampu membelinya meskipun ada penawaran cicilan. Beli sesuatu karena kita butuh, bukan karena ada diskon.
2. Catat tanggal jatuh tempo pembayaran: kadang kita lupa membayar setelah tanggal jatuh tempo. Ingat, bank penerbit akan mengenakan bunga untuk 3 kondisi; membayar sebagian tagihan, membayar lewat dari tanggal jatuh tempo, mengambil uang tunai. Sebisa mungkin hindari 3 kondisi tersebut agar kita tidak dikenakan bunga.
3. Bayar lunas tagihan: dengan membayar tagihan sebagian atau bahkan dengan minimum payment maka kita akan dikenakan bunga yang tinggi. Bunga dari sisa tagihan akan dimasukkan ke dalam tagihan selanjutnya sehingga tagihan yang harus kita bayar makin membengkak. Jadi usahakan untuk selalu membayar tagihan seluruhnya sebelum jatuh tempo.
4. Perhatikan limit kartu: gunakan kartu yang limitnya maksimal 3 bulan gaji. Ini untuk memastikan jika kondisi tertentu kita terpaksa mengutang maka maksimal sebesar 30% dari pendapatan kita. Stop penggunaan kartu kredit jika sudah mendekati limit.
Lalu bagaimana jika sudah terlanjut mempunyai tagihan kartu kredit yang membengkak? Satu- satunya jalan adalah dengan menghentikan penggunaan kartu kredit. Percuma kita mencoba melunasi tagihan jika utang baru tetap muncul. Hubungi bank penerbit kartu dan negosiasikan untuk keringanan angsuran misal dengan mengubah tagihan menjadi cicilan yang bunganya lebih ringan.
Mudah- mudahan penjelasan ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. Kemandirian Finansial, Blog : Kemandirian Finansial Blog
Fanspage. MreFinancialBusinessAdvisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Mitra Rencana Edukasi – MRE Indonesia
Visit : Workshop Smart Money Game
Artikel ini merupakan kerja sama suara.com dengan Mitra Rencana Edukasi Financial & Business Advisory. Apabila anda ingin mengajukan pertanyaan seputar perencanaan keuangan, silakan kirim pertanyaan anda ke alamat redaksi@suara.com.
Berita Terkait
-
QRIS Makin Praktis, Nikmati Limit Kartu Kredit BRI Langsung di BRImo
-
Persiapan Punya Anak di Usia Matang, Konsultasi Fertilitas Bisa Bantu Atur Strategi
-
Mantap Hijrah, Ivan Gunawan Jual Barang Branded dan Tutup Semua Kartu Kredit: Udah Nggak Penting!
-
Berapa Tarif Konsultasi Busana Pernikahan ke Ivan Gunawan? Luna Maya Punya Jawabannya
-
Pengajuan Kartu Kredit BRI Kini Bisa Lewat Website Resmi: Solusi Keuangan Solutif, Relevan, Adaptif
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?